SRAGEN UPDATE - Nabi Muhammad SAW menulis surat kepada Kisra, surat yang berisi seruan agar Kisra memeluk agama Islam.
Surat yang ditulis oleh Nabi Muhammad SAW yang mengantarnya sebagai kurir yaitu Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi.
Kemudian surat ini disampaikan kepada pemimpin Bahrain dan tidak ada yang mengetahui apa kan surat ini selanjutnya diberikan oleh pemimpin Bahrain kepada Kisra atau langsung oleh Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi kepada Kisra.
Akan tetapi, setelah surat dari Nabi Muhammad SAW sampai dan dibaca oleh Kisra, Kisra langsung mencabik-cabik surat tersebut.
Nabi Muhammad SAW mengetahui tindakan Kisra dan mengatakan bahwa kerajaan Kisra yang akan dicabik-cabik.
Tidak butuh waktu lama. Selanjutnya, pada malam Selasa tanggal 10 Jumadal Ula 7H.
kerajaan Kisra diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh anaknya sendiri yaitu Syiruyah.
Syiruyah membunuh ayahnya, Kisra dan menggantikan ayahnya menjadi raja.
Sebelumnya, Kisra telah menyuruh Badzan di Yaman yang seorang Gubernur mengirim utusan untuk membawa Nabi Muhammad SAW kehadapannya dan Nabi Muhammad menyuruh mereka menemui beliau lagi esok harinya.
Mengenai pemberontakan tersebut Nabi Muhammad SAW mengetahuinya melalui wahyu yang datang kepadanya.
Kemudian, esok harinya Nabi Muhammad SAW memberitahu utusan tersebut bahwa telah terjadi pemberontakan terhadap Kisra.
Baca Juga: Batalkah Berbuka Karena Menyangka Sudah Waktu Maghrib? Simak Pendapat Ulama Mazhab
Setelah bertanya lagi kepada Nabi Muhammad SAW akhirnya kedua utusan tersebut tidak membawa Nabi Muhammad SAW dan akan menyampaikan hal tersebut kepada Raja.
Berikut Isi Surat Nabi Muhammad SAW kepada Kisra
"Bismilllahirrahmanirrahim
Dari Muhammad Rasul Allah kepada Kisra, pemimpin Persia. Kesejahteraan bagi siapapun yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
Bersaksi bahwa tiada Illah selain Allah semata, yang tiada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Aku menyeru tuan dengan seruan Islam. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia untuk memberi peringatan kepada orang yang hidup dan membenarkan perkataan atas orang-orang kafir.
Masuklah Islam, niscaya tuan akan selamat. Namun jika tuan menolak, maka dosa orang-orang Majusi ada di pundak tuan.***