Kisah Sa’ad bin Abi Waqash, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Berjalan di Atas Air: Asal & Islam

- 30 April 2023, 13:23 WIB
Ilustrasi: Kisah Sa’ad bin Abi Waqash, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Berjalan di Atas Air: Asal & Islam
Ilustrasi: Kisah Sa’ad bin Abi Waqash, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Berjalan di Atas Air: Asal & Islam /YouTube Kisah Teladan

"Sa'ad, kembalilah ke agamamu. Jangan membuat ibu marah. Jangan keluar dari agamamu karena engkau akan merugi,” rayu ibu Sa ad kembali.

Baca Juga: Sehun EXO, Jo Joon Young dan Jang Yeo Bin Bagikan Spoiler Karakter Masing-Masing di Drama 'All That We Loved'

Namun, dengan tegas Sa'ad mengatakan, "Aku yang berharap ibu mau mendengarkanku. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada Anda ke jalan yang benar."

Beberapa hari kemudian, ibu Sa'ad mogok makan dan minum. Sama sekali bunya tidak mau menyentuh makanan dan minuman. Hingga akhirnya, sang ibu merasa sangat lapar dan haus. Badannya menjadi lemah, sampai-sampai hampir pingsan. Sa'ad lalu masuk ke kamar ibunya mengajaknya untuk makan. Namun ibunya menolak, lalu menangis dengan harapan tangisannya bisa membuat hati Sa' ad luluh. Sa'ad menundukkan matanya, lalu berkata kepada ibunya, "Apa ibu tidak makan?"

Ibunya menjawab, "Tidak, aku akan terus begini sampai mati." Berkali-kali sang ibu membujuk Sa'ad agar kembali ke agama nenek moyangnya serta menyembah Latta, Uzza, dan Hubal.

Namun, Sa'ad justru mengatakan, "Demi Allah, seandainya ibu memiliki seribu nyawa lalu ia keluar satu per satu, aku tidak akan meninggalkan agama ini."

Saad lalu meninggalkan ibunya dan keluar. la kemudian membawa ibunya ke ruang makan dan mempersilakannya duduk. Pada akhirnya, sang ibu pun mengambil makanan dan memakannya. Melihat sang ibu mau makan, Sa'ad sangat gembira dan bahagia. Kisah inilah yang menurut Al-Zahabi dan Ibnu Katsir melatarbelakangi turunnya surah Al-Ankabut ayat 8.

 

Karomah Sa’ad Berupa Bisa Berjalan di Atas Air

Pada bulan Safar 16 H atau 638 M, Umar menginstruksikan Sa'ad untuk berangkat ke Madain. Sesampainya di Bahurasir, sebuah wilayah paling bawah, Sa'ad meminta dicarikan perahu-perahu untuk menyeberangkan orang-orang ke daerah yang lebih tinggi. Akan tetapi, mereka tidak menemukan satu pun perahu, karena orang-orang Persia telah mengambilnya. Mereka lalu tinggal di Bahurasir untuk beberapa hari. Bertepatan bulan Safar, pasukan yang dipimpin Sa'ad memintanya agar segera menyeberang (melanjutkan perjalanan). Namun, Sa'ad melarang mereka, sehingga datanglah A'laj (orang-orang kafir) menemui Sa'ad. Mereka menuniukkan Sa'ad tempat yang airnya sedikit yang bisa mengantarkan mereka ke seberang. Akan tetapi, Sa'ad menolak dan ragu-ragu untuk mengikuti tawaran A'laj tersebut. Kaum muslimin pun terkejut melihat air yang sedikit tadi menjadi pasang.

Halaman:

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x