Istri Sudah Tidak Tahan dengan Perlakuan Suami, Begini Penjelasan dan Solusi Islam

- 1 Agustus 2023, 20:20 WIB
Istri Sudah Tidak Tahan dengan Perlakuan Suami, Begini Penjelasan dan Solusi Islam
Istri Sudah Tidak Tahan dengan Perlakuan Suami, Begini Penjelasan dan Solusi Islam /ilustasi pexels.com/

SRAGEN UPDATE - Dalam Islam, seorang istri diharapkan diperlakukan dengan penuh kasih sayang, penghormatan, dan keadilan. Ajaran Islam mengajarkan tanggung jawab dan kewajiban suami terhadap istri sebagai bagian dari hubungan pernikahan yang sehat dan harmonis.

Beberapa poin penting tentang bagaimana seorang suami seharusnya memperlakukan istri dalam Islam yaitu memberikan dan menjamin berbagai hal: kasih sayang dan perhatian, penghormatan, keadilan, perlindungan dan pemenuhan kebutuhan, Partisipasi dalam pekerjaan rumah tangga, komunikasi yang baik, menjunjung tinggi hak-hak istri, menjadi pemimpin yang bijaksana, dan kebersamaan dalam ibadah.

Namun bagaimana jika seorang suami memiliki tabiat atau sifat yang membuat istrinya tidak tahan dan ingin pergi saja dari suami semacam itu?

Baca Juga: Miyeon (G)I-DLE Dikonfirmasi Menjadi Duta Global Baru dari Merek Sepatu Mewah Jimmy Choo

Islam memberikan penjelasan dan solusi melalui bidang Fiqih.

Dalam artikel ini, penjelasan didapatkan dari seorang ulama bernama Syekh Ibnu Taimiyah, yang menjawab pertanyaan dari seseorang yang tidak tahan dengan perlakuan suaminya.

Pertanyaan dan jawaban ini terdapat dalam buku “Fikih Kontemporer Wanita dan Pernikahan”.

Pertanyaan:

Bagaimana hukum syar’i terkait permintaan talak dari istri ketika hubungan yang baik antara suami istri mustahil diwujudkan karena beberapa sebab:

Suamiku bodoh dan tidak mengetahui hak-hakku.

Dia selalu melaknatku dan juga kedua orang tuaku. Ia mengataiku orang Nashrani, Yahudi dan Rafidhah.

Baca Juga: Drama Secret Playlist Konfirmasi Para Pemerannya: Ada Kim Hyang Gi, Shin Hyun Seung, dan Pemeran Lainnya

Namun demi masa depan anak-anakku, aku selalu bersabar atas keburukan akhlaknya. Tapi, sejak aku menderita radang persendian, kondisiku semakin lemah dan tidak bisa bersabar atas perlakuannya.

Karena itu, kebencianku kepada suami semakin menjadi-jadi sampai aku tidak mampu berdialog dengannya.

Aku pernah meminta talak kepadanya, tapi dia menolak.

Perlu diketahui bahwa selama hampir 6 tahun lamanya, aku seperti wanita yang ditalak bagi suamiku, dan ibarat wanita asing bagi anak-anakku.

Tapi suamiku menolak untuk menalakku. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya berharap agar pertanyaan saya ini ditanggapi. Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi Anda?

Baca Juga: Episode 3 Longing For You Segera Tayang: Inilah 3 Hal Penting yang Harus Para Penonton Ketahui

Jawaban:

Jika kondisi suami seperti yang Anda utarakan, maka tidak mengapa jika Anda meminta talak.

Tidak masalah jika Anda menyerahkan sebagian harta agar dia menalak Anda karena perlakuan buruknya, dan permusuhannya kepada Anda dengan kata-kata yang buruk.

Tetapi jika Anda bersabar atas perlakuannya sembari menasihati dengan cara yang baik, mendoakan agar suami Anda mendapat hidayah agar bisa memerhatikan anak-anak dan menafkahi Anda dan anak-anak Anda, maka kami berharap agar Anda memperoleh pahala dan hasil yang baik.

Kami memohon kepada Allah agar suami Anda diberi hidayah dan keistiqamahan.

Ini semua dengan syarat suami tetap shalat dan tidak menghina agama.

Sedangkan jika suami tidak shalat dan menghina agama, maka dia telah kafir.

Baca Juga: Penjelasan Episode 11 Drama Heartbeat: In Hae Akhirnya Mengungkap Perasaannya kepada Woo Hyeol

Anda tidak boleh tetap hidup bersamanya dan jangan sampai hati Anda iba karenanya.

Sebab menghina dan mengolok-olok agama adalah kekufuran, kesesatan dan riddah (kemurtadan), berdasarkan ijma’ para ulama, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya:

Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu meminta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (At-Taubah: 65-66).

Menurut pendapat yang paling benar dari dua pendapat para ulama, meninggalkan shalat termasuk kategori kufur akbar, sekalipun ia tidak mengikari kewajibannya.

Sebagaimana tertera dalam Shahih Muslim, dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi SAW bersabda, “Perkara yang membatasi antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.”

Baca Juga: Prediksi Drama Heartbeat Episode 12 Beserta Tempat Menonton dan Tanggal Tayangnya

Dalil yang lainnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dan Ahlus Sunan dengan sanad yang sahih, dari Buraidah bin Al-Hushaib Rdhiyallahu Anhu, Nabi SAW bersabda yang artinya:

Perjanjian yang membedakan antara kita (muslim) dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, barang siapa yang meninggalkan shalat maka dia telah kufur.”

Dan masih banyak lagi dalil lain dari Al-Qur’an dan As-sunah selain dari yang kami sebutkan. Wallahu a’lam.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah