Citra Korea Selatan Naik Dari Drama Korea Mr. Queen

7 Mei 2021, 19:21 WIB
Kim Jung Hyun sebagai Raja Cheoljong di Mr Queen /Soompi

 

 

SRAGEN UPDATE - Serial drama korea Mr. Queen berkisah tentang pertukaran tubuh yang terjadi antara Jang Bong Hwan (seorang koki di istana negara Korea Selatan (Blue House)) dan Kim So-Yong (seorang Ratu pada era Dinasti Joseon, dinasti yang berperan dalam pembangunan Korea Selatan yang lebih modern) baru-baru ini tengah menjadi perbincangan.

 Baca Juga: Korlantas Polri: Dilarang Mudik Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kita

Bercerita tentang sejarah dan dipenuhi dengan intrik politik, drama Mr. Queen dipenuhi dengan adegan komedi romantis yang dapat membuat penonton terhibur.Terbukti, pada penayangan episode terakhirnya, Mr. Queen berhasil mencapai rating ketujuh tertinggi dalam sejarah, setelah drama Crash Landing on You, Goblin, Reply 1988, dan Mr. Sunshine ​.

Baca Juga: Siapakah Sosok yang Dapat Menanamkan Budaya Literasi Siswa di Sekolah?

Pada awal penayangannya, serial Korea ini sempat menuai sejumlah kontroversi karena beberapa narasi dan adegan di dalamnya dianggap merendahkan sejarah Korea. 

Namun disadari atau tidak, penayangan drama Mr. Queen ternyata membantu pemerintah Korea Selatan dalam meningkatkan citra negaranya.

Hasil penelitian Bruno Lovric City University of Hong Kong menunjukkan bahwa respons publik yang luas terhadap Mr. Queen merupakan wujud keberhasilan Korea Selatan dalam menggunakan soft power nya.

Baca Juga: Tersingkir dari Big 3, SM & YG Entertaiment Turun Kelas!

Pendapat itu didukung dengan adanya video dan artikel yang membahas drama Mr. Queen yang membuat banyak orang tertarik untuk mendalami sejarah Korea.

Sumber soft power yang pertama adalah budaya. Dalam drama Mr. Queen, beberapa komponen budaya dimunculkan, antara lain bahasa, pakaian, makanan, dan seni .

Terdapat ungkapan Aigo!, Omo!, Kajja!, Palli!, Annyeong haseyo, dan Saranghae yang mana ungkapan itu muncul dalam drama Mr. Queen.

Baca Juga: Termukan Cara Asyik untuk Memulai Kebiasaan Membaca

Dalam tersebut juga diperkenalkan kosa kata baru seperti gelar kerajaan Korea, Mama (Yang Mulia), Jeonha (panggilan untuk Raja), dan Daebimama (panggilan untuk Ratu.

Kemudian, budaya Korea Selatan pun ditunjukkan melalui pakaian. Dalam drama ini, semua pemeran mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Selain hanbok, para pemeran pun menggunakan aksesori, seperti Binyeo , yaitu tusuk rambut tradisional untuk perempuan Korea dan Gat, yaitu topi tradisional yang biasa digunakan laki-laki.

Baca Juga: Kemendag Pastikan Stok Beras, Gula, Bawang, Daging dan Telur Aman untuk Lebaran 2021

Selanjutnya, pada drama ini muncul makanan khas Korea, antara lain samyang ramyeon (mi pedas), yeolgujatang/sinseollo (sebuah hidangan jamuan pesta yang disajikan dalam royal pot, terdiri dari daging, ikan, dan sayuran), gukbap, (nasi yang dimasukkan ke dalam sup panas), dan hoeori gamja (kentang ulir yang menjadi jajanan populer di Korea Selatan saat ini).

Tak lupa, berbagai tarian, musik tradisional, seni bela diri dan ritual penyembahan raja pun ditampilkan dalam drama ini, termasuk perjamuan kerajaan yang disebut Surit-nal.

Dengan adanya drama seperti Mr. Queen, Pemerintah Korea Selatan tidak perlu memaksa publik untuk menerima negara mereka hingga mendalami sejarah hingga kebudayaan Korea Selatan.

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler