Darurat Medis! India Sedang Berjuang Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi COVID-19

- 8 Mei 2021, 15:56 WIB
Kondisi rumah sakit di India yang kekurangan tempat tidur akibat gelombang kedua pandemi COVID-19.
Kondisi rumah sakit di India yang kekurangan tempat tidur akibat gelombang kedua pandemi COVID-19. /tangkaplayarYoutube.com/Reuters

SRAGEN UPDATE - India masih mencatat rekor nasional dengan jumlah kematian harian karena COVID-19 yang terus meningkat. Negara Bagian India Tamil Nadu pun mengambil langkah penguncian COVID-19 pada hari Sabtu, 8 Mei 2021. Saat ini tercatat jumlah kasus kematian mencapat 4.187 dalam sehari sehingga totalnya mencapat lebih kurang 240.000 jiwa. Dari pernyataan Kementerian Kesehatan India tersebut juga melaporkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 401.078 kasus dan jumlah keseluruhan mencapai 21,9 juta penduduk India terkonfirmasi positif COVID-19.

Hal itulah yang membuat Pemerintah Negara Bagian Tamil Nadu memberlakukan penguncian mulai dari tanggal 10- 21 Mei. Operasional pertokoan dan usaha lainnya akan mendapatkan izin pada hari Sabtu dan Minggu, 8-9 Mei untuk memberikan waktu pada masyarakat menyiapkan kebutuhan selama penguncian.

Sementara itu, Negara bagian tetangga, Karnataka pada Jum'at malam mengumumkan perpanjangan penguncian pada hari Jum'at malam atau tanggal 7 Mei. Aturan tersebut berlaku untuk membatasi mobilitas masyarakat yang akan diberlakukan hingga tanggal 24 Mei.

Baca Juga: WNA Tiongkok Masuk Indonesia, Fraksi PPP DPR: RI Ini Bahaya

India harus menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menyebabkan sistem kesehatan mengalami krisis. Saat ini rumah  sakit di sana memiliki ketersediaan yang terbatas untuk tempat tidur dan oksigen. 

Bahkan, kamar Jenaxah dan krematorium juga mengalami kewalahan menangani jumlah korban meninggal akibat COVID-19 yang terus membeludak. Prosesi perawatan atau kremasi jenazah pun dilakukan di tempat-tempat darurat, seperti taman dan parkir mobil.

Ahli medis menyatakan bahwa jumlah kasus dan kematian COVID-19 yang terjadi di India kemungkinan jauh lebih tinggi dari laporan data resmi yang diberikan. ***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x