Rodri Tanoto: Dari Pada Ribut Isu Taliban, Lebih Baik Soroti Penggambaran Tokoh Nussa Sebagai Anak Difabel

- 23 Juni 2021, 09:27 WIB
Rodri Tanoto meminta polemik taliban dalam film Nussa tidak terlalu disorot, lebih baik belajar dari penggambaran sosok difabel dari tokoh tersebut.
Rodri Tanoto meminta polemik taliban dalam film Nussa tidak terlalu disorot, lebih baik belajar dari penggambaran sosok difabel dari tokoh tersebut. /Twitter @RodriChen/

SRAGEN UPDATE - Rodri Tanoto, Eks Project Manager Young Health Programme Indonesia di Yayasan Plan International Indonesia ikut angkat bicara pada polemik isu taliban di film Nussa.

Tim Sragen Update mengutip dari akun Twitter @RodriChen pada Selasa, 22 Juni 2021, "Alih2 ribut gamis Nussa & Rara, baikny perhatian ditujukan pd fakta bhw Nussa adlh anak difabel (ia pakai kaki palsu), nmn difabel tdk jd identitas tunggal Nussa."

Rodri kagum pada penggambaran tokoh Nusaa sebagai anak difabel, yang dibuktikan pada pemakaian tokoh Nusaa.

Nussa tidak pernah ditunjukan sebagai anak difabel sebagai identitasnya, membuat pemirsa melupakan fakta bahwa Nusaa adalah seorang difabel.

Sepanjang jalan cerita, tokoh Nussa selalu beraktivitas seperti anak normal pada umumnya. Nussa berhasil mengatasi keterbatasannya dengan baik.

Baca Juga: Polemik Taliban di Film Nussa Tidak Mereda, Fadli Zon dan Anisa Pohan Sayangkan Sikap Islamofobia

Bagi Rodri ini adalah sebuah inspirasi yang layak diapresiasi dan ditekankam kepada masyarakat maupun media.

Inspirasi bahwa difabel bukanlah sebuah kecacatan. Disabilitas adalah kegagalan dukungan sistem, bukan biologis.

"Dgn lingkungan fisik & sosial yg layak, semua org bs mencapai kemampuannya yg tertinggi, walau dia difabel, atau berasal dr SARA tertentu, atau berasal dr ekonomi bawah. Kudos!" tulis Rodri Tanoto.

Animasi Nussa ini selaras dengan isi UU No 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 April 2016.

Baca Juga: Sang Sutradara, Angga Sasongko Beri Komentar 'Savage' Pada Eko Kuntadhi Terkait Isu Taliban di Film Nussa Rara

UU tersebut menyatakan bahwa difabel atau disabilitas adalah orang dengan keterbatasan.

Kondisi ini muncul dikarenakan adanya hambatan dari lingkungan sekitar. Singkat kata, difabel itu ada lantaran memang diproduksi oleh lingkungan sosial yang menghambat partisipasi penuh dan efektif mereka di dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

Sebelumnya, film animasi Nussa diisukan mengangkat isu radikalisme hanya karena pakaian yang dikenakan tokoh Nussa mirip taliban.

Spekulasi ini yang membuat sejumlah public figure beserta kru produksi memberi komentar sanggahan yang tegas terkait penilaian sepihak tersebut. ***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Twitter @RodriChen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x