Penting Bagi Orangtua! Hindari 7 Hal Ini pada Anak Agar Tidak Melukai Inner Child Anak Anda

9 September 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi sebagai orangtua hendaknya mengindari beberapa hal ini agar tidak melukai inner child anak. /Unsplash.com/Priscilla Du Preez

SRAGEN UPDATE— Mayoritas orangtua, khususnya orang yang menyandang predikat sebagai orangtua dalam usia dini seringkali tidak sadar atas parenting mereka.

Hal-hal yang dianggap biasa dan kerap dilakukan dalam kehidupan sehari-hari orangtua, justru dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Tidak hanya itu, kemungkinan hal yang dianggap biasa itu tanpa disadari bisa melukai Inner Child anak mereka. Di antaranya seperti ucapan yang terlalu keras, bahkan perbandingan kemampuan anak dengan anak orang lain.

Baca Juga: Lawan Covid-19, Samarinda Bisa! Begini Jadwal Vaksin Covid-19 Gratis 15 – 16 September 2021

Sebagaimana dilansir dari media sosial Twitter @xoxowantja, terdapat 7 hal yang harus dihindari orangtua pada anak agar tidak mempengaruhi Inner Child mereka saat dewasa nanti.

Berikut 7 hal yang harus dihindari oleh orangtua:

1.      Gaslighting pada Anak

Sadar tidak sadar, orangtua kerap melakukan perbandingan anaknya tidak sehat dengan anak lain. Contohnya seperti membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak tetangga.

Perbandingan tersebut seperti menganggap anak tetangga lebih pintar daripada anaknya sendiri karena sering mendapat juara.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Vaksin Gratis di Wilayah Jember, Lamongan, dan Malang: Syarat, Tanggal, dan Informasi

“Anakmu genius ya Bu sering ranking terus, nggak kayak anak saya yang malas belajar.”

Dan masih banyak perbandingan lain soal kemampuan anak. Hal ini justru mengakibatkan anak menjadi tertekan karena harus seperti anak tetangga atau orang lain.

Sehingga sang anak lupa akan kemampuannya sendiri yang tidak kalah baik dari anak orang lain.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Vaksin Gratis di Wilayah Jember, Lamongan, dan Malang: Syarat, Tanggal, dan Informasi

2.      Kalimat Provokatif

Hal yang sering dilakukan orangtua dan berdampak buruk pada anak adalah mengujarkan kalimat provokatif.

Di antaranya, orangtua cenderung menanyakan sesuatu hal yang dilakukan anak serta mempermasalahkan hal yang dipilih anak.

Misalnya, dengan mengujarkan kata-kata berikut, “Kamu anak cowok kok sukanya masak?” atau “Kamu anak cewek kok sukanya balapan motor?”

Baca Juga: Ketahui 4 Kompetensi Pada Seleksi Kompetensi PPPK 2021: Penjelasan Manajerial, Kultural, Teknis, Wawancara

Ketika kalimat tersebut diujarkan orangtua, anak cenderung mengurungkan niatnya untuk tidak melanjutkan kegiatan tersebut.

Padahal kegiatan yang dilakukan anak tidak sepenuhnya negatif untuk dirinya. Melainkan itu adalah bentuk kegemaran dan kemampuannya.

Hindari kalimat provokatif pada anak karena mereka berhak menentukan kesukaan dan pilihannya sendiri. Tidak melulu orangtua yang harus memilih jalan yang akan dipilih anaknya.

Jika kalimat provokatif ini diteruskan, anak bisa menutup diri dan kurang mengekspresikan perasaannya.

Baca Juga: Sentra Vaksinasi Covid-19 Hadir Kembali! DPC PDI Perjuangan Jaksel Beberkan Syarat, Lokasi Hingga Linknya

3.      Kalimat Burdening

Kalimat Burdening dikenal sebagai kalimat yang mengaitkan anak dengan masalah orangtua.

Biasanya ditandai dengan tuturan ‘gara-gara si anak’, orangtua menjadi menderita. Selain itu juga, orangtua kerap melimpahkan beban kesulitannya pada anak.

Baca Juga: Demon Slayer Season 2 Siap Rilis, Berikut Tanggal dan Plot Cerita Anime Kimetsu No Yaiba dari Trailer!

4.      Selfish Wishes

Kebanyakan orangtua cenderung memiliki harapan pada anak. Agar nantinya anak saat dewasa bisa sukses dan menjadi orang besar.

Hal itu wajar, tetapi lebih baik orangtua fokus pada kemampuan dan keinginan anak karena mereka memiliki hak atas itu.

Baca Juga: Begini kritikan film Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dari para Viewers dan Kritikus!

5.      Abandonment Threatening

Hal seperti Abandonment Threatening ini dilakukan dengan mendiamkan atau bahkan meninggalkan anak ketika sedang tantrum.

Orangtua melakukan hal itu mungkin karena ingin membuat sang anak menurut. Akan tetapi, jika dilakukan terlalu sering anak akan mengalami Abondanment Issue.

Hal itu akan membuat anak memiliki kekhawatiran jika ditinggalkan orang yang disayanginya.

Selain itu, ketika dewasa nanti anak cenderung mudah diperdaya dan merasa tidak enakan dengan orang lain.

Baca Juga: Hati-hati Dengan Website dan Bimbel CPNS dan CASN 2021. Berikut Ungkapan BKN!

6.      Empty Promises

Jika tidak merasa mampu mengabulkan permintaan anak, ada baiknya jangan dipenuhi. Sebenarnya, boleh saja seperti itu, tetapi jangan terlalu sering.

Pasalnya jika anak percaya dan berharap, kemudian harapannya pupus dia akan mengalami krisis kepercayaan.

Baca Juga: Sentra Vaksinasi Covid-19 Hadir Kembali! DPC PDI Perjuangan Jaksel Beberkan Syarat, Lokasi Hingga Linknya

7.      Toxic Positivity ke Anak

Sesuatu hal yang toxic itu akan berdampak kurang baik, meskipun itu toxic positivy. Terutama jika diberlakukan pada anak. Contohnya seperti kalimat berikut, “Nggak apa-apa makan banyak, biar gendut dan sehat.”

Kalimat tersebut memang baik ketika anak di usia pertumbuhan, tetapi dikhawatirkan akan dibawa hingga dewasa nanti.

Itulah 7 hal yang sebaiknya dihindari orangtua agar tidak berdampak pada terlukanya Inner Child anak.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Twitter @xoxowantja

Tags

Terkini

Terpopuler