Ini Kata Psikolog Soal Dampak dari Perselingkuhan Bagi Psikis Seseorang

8 Januari 2022, 13:22 WIB
Selingkuh dapat menyebabkan trauma dan gangguan mental. /Freepik/

SRAGEN UPDATE – Dunia hiburan tanah air sedang hangat membicarakan tentang serial “Layangan Putus” yang mengangkat cerita tentang perselingkuhan.

Kisah tentang perselingkuhan memang bukan hal baru karena erat dengan kehidupan sehari-hari yang seringkali bisa ditemui.

Isu ini juga masih diminati oleh banyak kalangan karena seseorang bisa ikut merasakan ketika berada di posisi tersebut.

Lalu bagaimana dampak psikologis perselingkuhan? Seberapa jauh mempengaruhi kondisi seseorang?

Baca Juga: Inspirasi Dekorasi Rumah 2022: Tips Aplikasikan Warna Hijau untuk Interior Rumah

Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengingatkan mengenai perselingkuhan dapat menyebabkan trauma bagi korban perselingkuhan.

“Perselingkuhan dapat menyebabkan trauma. Mereka yang mengalami perselingkuhan ternyata memenuhi kriteria untuk gangguan stress pascatrauma (PTSD),” ujar Kasandra dikutip dari Antara.

Kasandra melanjutkan, berbagai masalah juga akan muncul sebagai masalah juga akan muncul sebagai respon emosional akibat perselingkuhan, antara lain banyak pikiran, gangguan tidur dan makan, suasana hati tidak menentu, masalah kesehatan, dan depresi.

Beberapa psikolog dan terapis mulai menggunakan istilah Gangguan Stress Pasca Perselingkuhan untuk menggambarkan kondisi mental mereka.

“Korban perselingkuhan biasa akan menyalahkan diri sendiri dan menganggap bahwa harga dirinya rendah,” tambah Kasandra.

Baca Juga: Resep Nugget Aci, Para Ibu Wajib Catat! Bisa Dijadikan Cemilan untuk Anak di Rumah

Tidak hanya korban perselingkuhan saja yang terkena imbasnya. Perselingkuhan juga akan membawa dampak negatif bagi anak. Menurut Kasandra, anak yang mengetahui orang tuanya selingkuh bisa sangat tertekan, stress, dan depresi.

“Perasaan tertekan seperti ini membuat si anak menjadi lebih pendiam, jarang bergaul, dan prestasi sekolahnya menurun,” ucap Kasandra.

Seorang anak yang sedang depresi bisa membawa dirinya kepada pergaulan yang salah dan membenci orang tua mereka.

Jiwa labil seorang anak akan mencari tempat pelarian sehingga mudah untuk dipengaruhi orang lain dan lingkungan yang kurang baik. Anak juga bisa berubah jadi pemberontak.

Kasandra membagikan tips bagi para korban agar dapat membantu pemulihan pasca perselingkuhan, di antaranya mengatur tahapan penyembuhan, memperoleh kisah-kisah positif, menyadari dampak perselingkuhan, dan memilih jalan yang positif.

Baca Juga: Resep Pecel Pakis Bumbu Miri Yang Menggugah Selera Ala Chef Rudy Choirudin

“Pemulihan juga dilakukan dengan menyusun rencana yang produktif, hingga menjalankan proses terapi berkelanjutan,” ujar Kasandra.

Melihat dampak psikologis yang serius, Kasandra mengingatkan pentingnya menjaga komitmen dalam hubungan agar tidak terjadi perselingkuhan.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari perselingkuhan dalam hubungan di antaranya mewujudkan komunikasi secara transparan dan harmonis atas pengertian satu sama lain.

Kemudian dengan meningkatkan kekuatan dan ketahanan diri yang dilandasi konsep diri dan rasa percaya diri yang mantap.

“Kondisi ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat dan bertanggung jawab serta terhindar dari pengaruh negatif pihak lain,” imbuh Kasandra.

Mengembangkan kontak sosial yang baik dan sehat di dalam maupun di luar keluarga juga penting untuk dilakukan.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Tags

Terkini

Terpopuler