SRAGEN UPDATE - Umur yang dapat menjadi lebih panjang terkait dengan setiap kebiasaan berikut ini.
Mengadopsi kebiasaan ini di usia pertengahan dapat menambahkan dekade pada masa hidup seseorang.
Masing-masing kebiasaan itu sendiri dapat memperpanjang hidup, tetapi menggabungkannya semua memperkuat efeknya.
Para ahli menyatakan bahwa ini terjadi karena penyebab utama kematian, seperti penyakit jantung dan kanker, terkait dengan kebiasaan gaya hidup yang buruk.
Untuk membuat perubahan yang bertahan, penting untuk konsisten dan sengaja dalam pilihan Anda.
Baca Juga: Fakta Debat Cawapres Pemilu 2024: Ternyata Ini Kata yang Paling Sering Disebut Gibran
Menurut studi baru terdapat delapan kebiasaan gaya hidup sehat yang dapat membantu memperpanjang hidup Anda selama beberapa dekade.
Kebiasaan ini meliputi hal berikut:
-
Tidak pernah merokok
-
Aktif secara fisik
-
Menahan diri dari minum alkohol berlebihan
-
Menjaga kebiasaan tidur yang baik
-
Mengonsumsi makanan sehat.
-
Menjaga tingkat stres rendah
-
Terlibat dalam hubungan sosial positif
-
Menghindari kecanduan opioid (obat pereda rasa sakit)
Orang yang mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ini di usia pertengahan mungkin hidup secara signifikan lebih lama daripada mereka yang tidak melakukannya, kata para penulis.
Pria yang mengikuti semua delapan faktor gaya hidup ini pada usia 40 tahun bisa hidup hingga 24 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak mengadopsi kebiasaan sehat ini.
Sementara itu, wanita bisa melihat peningkatan hingga 22,6 tahun.
Mereka menyatakan bahwa masing-masing faktor, jika diambil secara independen, dapat membantu mengurangi risiko kematian prematur.
Namun, ketika dilakukan secara bersama-sama, efek pada umur panjang menjadi lebih besar.
Delapan kebiasaan gaya hidup terkait dengan umur panjang yang lebih besar.
Untuk mempelajari bagaimana pilihan gaya hidup terkait dengan umur panjang, Xuan-Mai T. Nguyen dan rekan penulis Yanping Li mengumpulkan data dari catatan medis dan kuesioner dari lebih dari 719,147 veteran militer Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam Program Veteran Jutaan Veteran antara 2011 dan 2019.
Dewasa berusia 40 hingga 99 tahun termasuk dalam studi ini.
Ada 33,375 kematian yang tercatat selama pengamatan.
Baca Juga: Fakta Debat Cawapres 2024: Cak Imin Sebut Kata ‘Investasi’ 17 Kali dan ‘Slepet’ 12 Kali
Ketika mereka menganalisis data, kedua peneliti ini menemukan bahwa menggunakan opioid dan merokok memiliki dampak terbesar, dengan faktor-faktor ini terkait dengan risiko kematian 30% hingga 45% lebih besar selama studi ini berlangsung.
Kebiasaan tidur yang buruk, diet yang tidak sehat, minum berlebihan, dan stres masing-masing menciptakan peningkatan risiko sekitar 20%.
Ketidak adaan hubungan sosial positif terkait dengan peningkatan risiko sebesar 5%.
Namun, seiring setiap kebiasaan perlindungan ditambahkan ke gaya hidup orang, para peneliti melihat penurunan tingkat kematian per 1,000 orang-tahun, dengan mereka yang mengadopsi semua delapan melihat penurunan 13% dalam kematian akibat segala sebab.
Efek ini menjadi lebih kecil seiring bertambahnya usia, tetapi masih signifikan secara statistik.
Peneliti menyatakan dalam rilis pers bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana berbagai faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan dini.
Mereka juga menunjukkan bagaimana membuat pilihan yang lebih baik dapat memperpanjang tahun hidup sehat seseorang.
Baca Juga: Ternyata Ini Kata Andalan Mahfud MD dalam Debat Cawapres Pemilu 2024, Diucapkan Sebanyak 12 Kali
"Tidak pernah terlalu terlambat untuk mengadopsi gaya hidup sehat," kata Nguyen yang dikutip oleh SragenUpdate.com dari Healthline.
Dia mencatat bahwa jenis studi seperti ini tidak dapat membuktikan bahwa mengadopsi kebiasaan ini dapat meningkatkan umur panjang.
Namun, ini konsisten dengan studi serupa lainnya, tambahnya.
Mengapa perubahan ini dapat membantu meningkatkan umur panjang.***