Tips Melatih Anak untuk Berpuasa Menurut Psikolog UGM, Komunikasi yang Terpenting

9 Maret 2024, 18:41 WIB
Tips Melatih Anak untuk Berpuasa Menurut Psikolog UGM, Komunikasi yang Terpenting /freepik/

SRAGEN UPDATE — Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., berbagi tips berharga tentang bagaimana melatih anak-anak untuk memulai berpuasa dengan baik dan menyenangkan.

Dalam pandangan Novi, pendekatan ini tidak hanya tentang menyesuaikan tubuh anak dengan puasa fisik, tetapi juga memahami makna dan manfaat yang terkait dengan praktik keagamaan ini.

Menurut Novi, penting bagi orang tua untuk memulai dengan memberikan pemahaman yang mendalam kepada anak tentang makna puasa.

Ini melibatkan diskusi yang terbuka dan penuh pengertian, di mana anak-anak diberikan pemahaman tentang keutamaan dan manfaat puasa, seperti meningkatkan kesehatan dan mengendalikan diri.

“Dalam mempersiapkan anak-anak untuk berpuasa, penting untuk membangun pemahaman yang kokoh tentang makna puasa dan manfaatnya,” kata Novi yang dilansir dari antaranews.com.

Baca Juga: Oh Jung Se Muncul sebagai Cameo dalam Drama Terbaru Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won, ‘Queen of Tears’

Selanjutnya, orang tua diarahkan untuk membuka dialog dengan anak-anak mereka untuk menentukan apakah mereka ingin mencoba puasa bersama-sama.

Ini adalah langkah penting dalam memberikan anak kesempatan untuk merasa terlibat dan memiliki kontrol atas pengalaman mereka sendiri.

Kesepakatan tentang jenis puasa dan lamanya waktu puasa juga perlu diperhatikan.

Anak-anak harus diberi ruang untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan ini.

“Ketika kesepakatan sudah terjalin, buatlah momen khusus untuk merayakan kesempatan ini agar anak-anak merasa didukung dan termotivasi,” tambah Novi.

Novi juga menekankan pentingnya memberikan ruang kepada anak-anak untuk merefleksikan pengalaman mereka setelah menjalani puasa.

Ini termasuk memberi mereka kesempatan untuk berbagi kesan dan perasaan mereka, serta menanyakan pengalaman yang mereka alami selama proses berpuasa.

Baca Juga: Airlangga Hartanto Ungkap Kebijakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Tahun 2025: Tinjauan dan Dampaknya

Dengan memberikan anak-anak kesempatan untuk merenungkan pengalaman mereka, mereka dapat memahami bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pertumbuhan spiritual dan emosional.

Terakhir, Novi menyarankan agar orang tua melatih anak-anak secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing, dengan memperhatikan kesehatan dan kesiapan anak.

Ini memastikan bahwa pengalaman berpuasa anak-anak adalah positif dan membangun, serta tetap memperhatikan kesehatan mereka.

Dengan tips yang diberikan oleh Psikolog UGM ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjalani puasa dengan pengalaman yang bermakna dan membangun, serta memperkuat hubungan keluarga dalam prosesnya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler