SRAGEN UPDATE – Masa pandemi Covid-19 berdampak bagi ibu yang menyusui dan bayinya baik positif dirumah sakit atau Isolasi Mandiri (Isoman) termasuk ibu hamil dan menyusui.
Penyimpanan dan pemberian ASI perah bagi ibu menyusui saat Covid-19 memiliki panduan khusus.
Menurut Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI, berikut anjuran dan panduan penyimpanan dan pemberian ASI perah bagi ibu menyusui saat Covid-19.
Baca Juga: Panduan Memerah ASI Bagi Ibu Menyusui di Masa Covid-19
- ASI perah disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta diberikan label tanggal ASI diperah.
- ASI disimpan sebanyak 15-60 ml perwadah atau sekali minum sesuai usia bayi untuk menghindari ASI perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
- Apabila ASI yang baru diperah tidak digunakan dalam 72 jam (3 hari), ASI perah didinginkan terlebih dahulu di lemari pendingin sebelum dibekukan di freezer.
- Sebelum ASI perah beku digunakan, ASI perah dikeluarkan dari freezer terlebih dahulu disimpan selama 12 jam di rak bagian bawah kulkas (chiller) agar menghindari perubahan suhu terlalu ekstrem.
- Selanjutnya ASI perah yang sudah mencair yang akan diberikan kepada bayi dikeluarkan dari kulkas, dimasukkan ke dalam cangkir/gelas kaca bersih, direndam di dalam mangkuk berisi air hangat.
- ASI perah diberikan kepada bayi dengan cangkir/gelas atau sendok. ASI perah dituangkan ke dalam cangkir atau sendok secukupnya.
Baca Juga: Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu Menyusui di Masa Covid-19
Dekatkan cangkir atau sendok ke bibir bawah bayi dan biarkan bayi menghisap sedikit demi sedikit dengan lidahnya. Jangan menuangkan ASI ke dalam mulut bayi.
- Botol dan dot tidak aman digunakan untuk memberi ASI perah karena sulit dibersihkan dan mudah terkontaminasi.
- ASI perah beku yang diberikan pada bayi adalah ASI yang terakhir diperah.
- ASI perah beku yang sudah dicairkan selama 24 jam tidak boleh diletakkan di suhu ruang selama lebih dari 2 jam.
Tidak disarankan menggunakan botol susu dan dot, karena memrlukan sterilisasi sebelyum digunakan dan bayi akan sulit menyusu kembali kepada ibunya saat ibu sudah sembuh.***