Puisi dan Ungkapan Kesedihan Qais Ketika Dikhianati Sahabatnya Sendiri dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 2

- 28 Januari 2022, 18:41 WIB
Puisi dan Ungkapan Kesedihan Qais Ketika Dikhianati Sahabatnya Sendiri dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 2
Puisi dan Ungkapan Kesedihan Qais Ketika Dikhianati Sahabatnya Sendiri dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 2 /Daniel Reche/Pexels

SRAGEN UPDATE – Setelah berperang dengan kabilah keluarga Laila dalam rangka membawa Laila ke pangkuan si Majnun (pemuda gila yang bernama asli Qais), Naufal tidak bisa menepati janjinya.

Meski dirinya adalah panglima perang sekaligus sahabat karib Majnun yang berjanji untuk membawa Laila pergi, Naufal tidak bisa melakukan itu karena permintaan ayah Laila.

Merasa dikhianati sahabatnya sendiri yang telah menemaninya mengembara ke mana-mana, Qais mengucapkan bait puisi dan ungkapan kesedihan dan kemarahannya yang tertuang dalam kisah cinta Laila Majnun. Berikut isinya:

Baca Juga: Puisi dan Ungkapan Tagihan Qais untuk Naufal, Sahabat Karibnya dalam Kisah Cinta Laila Majnun Part 1

"Kau sebut dirimu seorang sahabat setia?

Kau menumbuhkan harapanku dan membuatnya kuat seperti batang pohon, dan sekarang kau tebang pohon itu dengan kapakmu sendiri.

Harta rampasan tinggal kau ambil.

Laila sebentar lagi akan menjadi milikmu, dan dengan demikian menjadi milikku jua.

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 1 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Lamaran Qais Ditolak Keluarga

Mengapa kau tinggalkan dia? Mengapa kau berjanji untuk menolongku, lalu berbalik melawanku?

Aku bagaikan orang yang sekarat karena dahaga.

Kau tuntun aku menuju Sungai Eufrat, lalu sebelum sempat aku minum airnya, kau menarik dan menyeretku kembali ke panas padang sahara yang membara!

Kau mengajakku ke meja jamuan, tapi tidak mempersilakanku makan.

Mengapa kau menampakannya kepadaku di awal, jika kau tidak pernah berniat untuk membiarkan aku memiliki hartaku?

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 2 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Majnun Mulai Mengembara 

Meski Qais meluapkan segala amarahnya dan meninggalkan Naufal sendirian, Naufal beserta prajurit dan timnya tetap berusaha mencari Qais.

Bagaimanapun, Qais adalah sahabat karibnya, yang telah berbagi suka – duka dengan Naufal.

Naufal pun takzim dengan kosa kata yang memiliki makna tinggi dari setiap bait cinta yang disampaikan Qais untuk Laila.

Baca Juga: Puisi ‘Syair’ Qais untuk Laila Part 3 dalam Kisah Cinta Laila Majnun: Ketika Masyarakat Mengasihani Majnun

Namun Qais ‘Si Majnun’ tidak dapat ditemukan sekuat apa pun mereka mencobanya.

Seperti ada pepatah kini yang mengatakan, Qais hilang ditelan bumi. Batang hidungnya tak terlihat lagi.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah