Umur Berapa Berisiko Terkena Cacar Monyet? Ini Penjelasan WHO

24 Agustus 2022, 11:52 WIB
Umur Berapa Berisiko Terkena Cacar Monyet? Ini Penjelasan WHO /tangkapan layar YouTube /@Kementerian Kesehatan RI

SRAGEN UPDATE - Cacar monyet atau Monkey Pox telah menjadi penyakit baru yang menyebar. Siapa dan umur berapa yang berisiko terkena atau terdampak berdasarkan WHO.

Cacar Monyet memiliki beberapa gejala yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil dan kelelahan.

Apakah ada batas umur tertentu yang berisiko terkena cacar monyet sehingga dapat diantisipasi penyebarannya. World Health Organization (WHO) memberi informasi.

Berikut adalah penjelasan WHO mengenai siapa dan umur berapa yang berisiko terkena cacar monyet:

Baca Juga: Bahaya! Kurang Tidur Dapat Sebabkan Penyakit Kronis Hingga Alzheimer, Berikut Penjelasan Waktu Tidur Ideal

WHO menyatakan siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan terdampak cacar monyet. 

Tapi itu tidak terlalu menular seperti Covid-19 yang menyebar jauh lebih mudah tanpa kontak langsung dengan individu yang sakit.

Cacar monyet paling sering ditularkan melalui kontak kulit ke kulit. 

Itu juga dapat melewati cairan tubuh, tetesan pernapasan yang dihasilkan oleh batuk dan bersin, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.

Dalam wabah cacar monyet sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa kemungkinan penyebaran cacar monyet lebih tinggi untuk orang yang tinggal di rumah yang sama.

Baca Juga: 7 Ciri Cacar Monyet dan Gejalanya, Beserta Cara Menyebar

Menurut WHO, di AS dan negara-negara lain, ada jumlah kasus yang sangat tinggi di komunitas gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria, beberapa kasus ini diidentifikasi di klinik kesehatan seksual.

Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa penyakit ini ditularkan secara seksual, dan pejabat kesehatan menekankan bahwa semua orang rentan terhadap cacar monyet.

Kerentanan pada penyakit cacar monyet bisa terjadi pada usia berapapun asalkan teridentifikasi dengan ciri-ciri diatas.

Dalam sebuah wawancara dengan STAT, Maria Van Kerkhove, PhD, seorang ahli penyakit menular di WHO, mengatakan bahwa mungkin ada jumlah kasus yang lebih tinggi yang muncul dari peristiwa amplifikasi.

Baca Juga: Tes Urine Positif, Kapolsek Sukodono Diamankan Polda Jatim Terkait Penggunaan Narkoba

Amplifikasi adalah acara seperti pertemuan sosial dan hubungan seksual di mana orang lebih cenderung melakukan kontak kulit ke kulit dengan orang lain.

“Ketika berbicara tentang cacar monyet, penting untuk tidak menstigmatisasi penyakit berdasarkan asosiasi saat ini dengan komunitas pria yang berhubungan seks dengan pria dan prevalensinya di bagian-bagian tertentu di Afrika,” kata Daniel Lucey, seorang profesor kedokteran di Dartmouth Geisel School of Medicine.

Cacar Monyet adalah virus zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. 

Para ilmuwan tahu bahwa hewan pengerat dan beberapa hewan lain dapat membawa virus dan menyebarkannya ke manusia, tetapi mereka belum yakin apakah hal yang sama berlaku untuk hewan di lingkungan rumah tangga.

“Itu akan menjadi perhatian yang sangat besar jika anjing atau kucing rentan dan benar-benar terinfeksi dan kemudian jika mereka dapat menginfeksi manusia atau anjing atau kucing lain,” kata Lucey. 

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Tersembunyi Kalau Introvert Sebenarnya Kesepian, Relate Enggak Menurut Kamu?

Meskipun gejala cacar monyet relatif terdefinisi dengan baik, pengujian untuk penyakit ini terbatas pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan CDC. 

Peneliti menekankan perlunya mengembangkan strategi pengujian untuk lebih cepat dan efektif mendiagnosis kasus cacar monyet.

Pada pertemuan WHO, panel ahli dari seluruh dunia menguraikan beberapa pertanyaan luar biasa tentang cacar monyet, seperti apakah mungkin untuk memiliki infeksi tanpa gejala.

Lalu, seberapa mudah virus menyebar melalui tetesan pernapasan, dan apakah penyakit dapat ditularkan melalui air mani dan cairan vagina.

Sementara para ilmuwan menemukan cara terbaik untuk mengatasi wabah cacar monyet, beberapa ahli mendesak komunitas ilmiah untuk belajar dari respons Covid-19 dan memastikan bahwa sumber daya dibagikan dengan komunitas secara global.

Baca Juga: Akhirnya Akui Kesalahan, Ferdy Sambo: Saya Salah, Nanti Saya Akan Tanggung Jawab 

Sehingga melalui penjelasan di atas, penyakit Cacar Monyet tidak membatasi pada umur tertentu melainkan pada penyebaran komunitas dari kulit ke kulit lintas usia.

Bersumber dari Very Well Health, demikianlah ciri-ciri cacar monyet dan penjelasannya dari WHO dan CDC.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler