Badan Antariksa Eropa Ciptakan Zona Waktu Bulan untuk Perjalanan Luar Angkasa ke Bulan

3 Maret 2023, 12:24 WIB
Ilustrasi. Badan Antariksa Eropa Ciptakan Zona Waktu Bulan untuk Perjalanan Luar Angkasa ke Bulan /Freepik/wirestock/

SRAGEN UPDATE - Banyak sekali negara-negara maju mulai ingin mengadakan misi perjalanan luar angkasa.

 

Setelah ditemukan beberapa material berharga yang bisa ditambang dari lapisan permukaan bulan, dengan begitu bulan menjadi salah satu tujuan utama yang populer.

Tidak heran begitu banyak negara-negara maju yang ingin mengadakan misi perjalanan luar angkasa ke bulan.

Misi perjalanan luar angkasa ke bulan ini pasti tidaklah mudah untuk negara-negara maju tersebut.

Baca Juga: Qadha atau Fidyah? Ini Cara Ganti Puasa Ramadhan Wanita Hamil dan Menyusui

Negara-negara maju tersebut selalu mencoba terbaik menemukan cara untuk perjalanan luar angkasa ke bulan tersebut.

Negara-negara maju tersebut sampai berkerja sama dengan Badan Antariksa Eropa.

Badan Antariksa Eropa mengusulkan untuk membuat zona waktu khusus yang disebut lunar time zone atas terjadinya tren menjelajah bulan.

Anggota pertemuan menyetujui untuk menetapkan acuan untuk pengukuran zona waktu bulan.

Gagasan pengkuran zona waktu bulan ini muncul pada pertemuan organisasi-organisasi luar angkasa di Belanda akhir 2022 lalu.

 

“Upaya bersama di ranah internasional sekarang sedang diinisiasi untuk mewujudkan hal ini,” kata Pietro Giordano, insinyur sistem navigasi dari Badan Antariksa Eropa.

Dengan adanya zona waktu bulan yang disepakati secara internasional, misi di masa depan akan lebih mudah, apalagi kini banyak lembaga negara maupun swasta yang hendak menuju ke bulan.

Misi perjalanan luar angkasa ke bulan berjalan dengan ukuran waktu dari negara asal pesawat luar angkasa yang mengoperasikan misi zona waktu bulan tersebut.

Di sana waktu berjalan menurut zona Coordinated Universal Time (UTC) yang didasarkan pada jam atom ini dikarenakan Stasiun Antariksa Internasional tidak memiliki zona waktunya sendiri.

Baca Juga: Jepara menjadi Satu-satunya Daerah di Jawa Tengah yang Berhasil Meraih Penghargaan Adipura Kencana

Pengaturan waktu bulan nantinya dilakukan oleh organisasi tertentu atau langsung diawasi Badan Antariksa Eropa.

Tim yang bertugas meneliti zona waktu bulan saat ini masih mempertimbangkannya.

Masalah teknis lain yang perlu dipertimbangkan adalah waktu akan berjalan lebih cepat di bulan, menambah sekitar 56 mikrodetik waktu bumi tiap harinya.

Masalah lebih rumitnya lagi, detak jam akan berbeda saat berada di permukaan dan orbit bulan.

NASA berencana memulai pengiriman awak ke bulan pada 2024 dengan perkiraan pendaratan di awal 2025.

 

Menurut Bernhard Hufenbach dari Badan Antariksa Eropa, yang terpenting merupakan zona waktu bulan harus bisa diterapkan secara praktis oleh astronot.

Satu hari di bulan akan berlangsung selama 29,5 hari waktu bumi nantinya.

“Ini akan cukup menantang. Tapi jika kita sudah bisa menetapkan zona waktu bulan, kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk planet lain,” kata Hufenbach.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler