Presiden Turki Kecam Serangan Israel ke Gaza: Mirip Kekejaman Nazi

10 Februari 2024, 22:38 WIB
Presiden Turki Kecam Serangan Israel ke Gaza: Mirip Kekejaman Nazi / ANTARA/Anadolu Agency/am./

SRAGEN UPDATE - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik serangan Israel terhadap Jalur Gaza dengan menyamakannya dengan kekejaman Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Erdogan mengecam tindakan Israel yang telah menyebabkan kematian warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai ribuan lainnya.

Dia juga menyoroti penghancuran infrastruktur sipil oleh Israel, menyebutnya mirip dengan kekejaman Nazi.

Erdogan menegaskan komitmen Turki dan negara-negara Muslim lainnya untuk terus menggalang dukungan internasional dalam menanggapi pelanggaran Israel terhadap kemanusiaan dan aturan perang.

Dia juga menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, dengan ibu kota di Yerusalem Timur sesuai perbatasan tahun 1967.

Baca Juga: Pesta Rakyat Prabowo Subianto: Antusiasme Pendukung Melampaui Harapan

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, juga mengkritik ketidakpedulian komunitas internasional terhadap pembantaian yang terjadi di Gaza.

Dia menekankan perlunya meningkatkan tekanan diplomasi terhadap Israel dan menyatakan bahwa konflik di Gaza bukanlah masalah lokal semata, melainkan dapat memiliki dampak global jika tidak segera diatasi melalui solusi dua negara antara Israel dan Palestina.

Pada Jumat (9/2), Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan serbuan ke Rumah Sakit Al-Amal di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan.

Mereka menangkap delapan staf medis beserta orang-orang yang terluka.

"Delapan anggota staf kami, termasuk empat dokter, ditangkap oleh pasukan pendudukan di Rumah Sakit Al-Amal. Mereka juga menahan empat orang yang terluka bersama lima rekannya," ungkap PRCS dalam pernyataannya.

Selain penangkapan, PRCS juga mencatat bahwa pasukan Israel melakukan intimidasi, interogasi, dan kekerasan fisik terhadap semua tim di rumah sakit tersebut.

Mereka tidak memberikan akses ke makanan dan fasilitas toilet kepada mereka.

Baca Juga: Solskjaer Sepakat dengan Ten Hag Mengenai Kontroversi Rashford: Tantangan dan Harapan di Manchester United

Tuduhan juga dilontarkan terhadap pasukan Israel atas pencurian uang dari rumah sakit dan individu yang berada di sana, termasuk staf medis.

Tentara Israel juga telah menyita laptop dan sistem radio (VHF), yang merupakan satu-satunya sarana komunikasi di tengah pemadaman jaringan komunikasi di Kota Khan Younis selama sekitar satu bulan.

Pada Jumat pagi, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa mereka ‘kehilangan komunikasi total’ dengan tim mereka di Rumah Sakit Al-Amal.

Mereka menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap "keselamatan tim di Rumah Sakit Al-Amal, serta korban luka dan pasien."

Serangan terhadap Rumah Sakit Al-Amal oleh tentara Israel telah berlangsung selama 19 hari.

Sementara itu, Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza, di mana setidaknya 27.947 warga Palestina, kebanyakan di antaranya perempuan dan anak-anak, telah tewas dan 67.459 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, obat-obatan dan air serta 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut hancur akibat dari agresi Zionis Israel.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler