Presiden Kolombia Perintahkan Pembukaan Kedutaan Besar di Ramallah, Palestina

23 Mei 2024, 17:51 WIB
Presiden Kolombia Perintahkan Pembukaan Kedutaan Besar di Ramallah, Palestina /Pexels/ Mohammed Abubakr/

SRAGEN UPDATE — Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah menginstruksikan pembukaan kedutaan besar di Kota Ramallah, Palestina.

Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengumumkan keputusan tersebut pada Rabu, 22 Mei 2024, menyusul langkah dramatis dalam hubungan diplomatik Kolombia di Timur Tengah.

“Presiden Gustavo Petro telah memberikan instruksi agar kami mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah. Itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil,” kata Murillo kepada wartawan.

Keputusan ini diambil setelah pemerintahan Gustavo Petro menarik diplomat-diplomatnya dari Israel dan memutuskan hubungan dengan negara tersebut pada 2 Mei 2024, menyusul pernyataan bahwa tindakan Israel di Gaza merupakan “genosida”.

Langkah pembukaan kedutaan besar di Palestina sebenarnya telah diisyaratkan oleh Gustavo Petro pada 20 Oktober tahun lalu, saat bertemu dengan Duta Besar Israel, Gali Dagan, dan Duta Besar Palestina, Raouf Almalki.

Baca Juga: Kim Ah Young Bergabung dalam Film Komedi Baru ‘Hit Hit Hit’ Bersama Ryu Kyung Soo

Dalam pertemuan itu, Gustavo Petro mengungkapkan niatnya untuk memperkuat hubungan dengan Palestina.

Menurut Murillo, Presiden Gustavo Petro juga memimpin pertemuan dengan para pemimpin di Saint Vincent dan Grenadines, di mana disepakati strategi untuk mendorong pengakuan penuh Palestina sebagai negara di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kami yakin semakin banyak negara yang mengakui Palestina, dan ini tidak merugikan Israel atau Yahudi,” ujar Luis Gilberto Murillo.

Murillo menambahkan, “Perserikatan Bangsa-Bangsa sepakat dalam konteks perjanjian Oslo bahwa solusi dua negara akan diciptakan, dan jika diperlukan dua negara, Palestina perlu diakui sebagai negara penuh.”

Ini menegaskan dukungan Kolombia terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik Israel-Palestina.

Pengumuman ini bertepatan dengan keputusan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia untuk bersama-sama mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024.

Baca Juga: Ada 600 Pilihan Latihan Kebugaran, Huawei Watch Fit 3 Meluncur dengan Harga Mulai Rp1,9 Jutaan

Dukungan internasional yang semakin meningkat diharapkan dapat mendorong proses perdamaian yang lebih konstruktif di wilayah tersebut.

Kolombia telah mengakui Palestina sebagai negara pada 3 Agustus 2018, di bawah pemerintahan Presiden Juan Manuel Santos.

Langkah terbaru ini menunjukkan komitmen pemerintahan Petro untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan Palestina dan mendukung pengakuan internasional terhadap negara tersebut.

Pembukaan kedutaan besar di Ramallah bukan hanya langkah simbolis, tetapi juga mencerminkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Kolombia.

Ini menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan memperkuat posisi Kolombia dalam diplomasi global terkait konflik Israel-Palestina.

Dengan langkah ini, Kolombia berharap dapat berkontribusi pada upaya perdamaian di Timur Tengah dan mendukung hak-hak Palestina di panggung internasional.

Baca Juga: Prediksi Episode 4 My Hero Academia Season 7 Beserta Tempat Menonton dan Tanggal Tayangnya

Presiden Gustavo Petro dan Menteri Luar Negeri Luis Gilberto Murillo optimis bahwa semakin banyak negara akan mengikuti jejak Kolombia dalam mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler