Anak-Anak Mozambik Menjadi Korban Penculikan Hingga Budak Seksual

- 10 Juni 2021, 09:59 WIB
ilustrasi penculikan anak sebagai taktik perang di Mozambik
ilustrasi penculikan anak sebagai taktik perang di Mozambik /Pixabay. Com/

SRAGEN UPDATE - Penculikan anak digunakan sebagai taktik perang di Mozambik. Diberitakan dari wilayah Jonnesburg bahwa kelompok-kelompok bersenjata di Mozambik memperkeruh suasana konflik dengan menculik anak-anak sebagai taktik perang.

Anak-anak yang diculik mendapatkan resiko yang amat besar mulai dari kekerasan seksual, pernikahan dini, dan digunakan sebagai pejuang dalam konflik di Negara itu.


Selama setahun terakhir setidaknya terdapat 51 anak diculik dalam kekerasan konflik yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih banyak lagi mengungsi di wilayah utara yang dipicu oleh pemberontakan kubu Islamis.

Baca Juga: Amnesty Internasional: 'Kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan' Terhadap Israel

Bahkan para pekerja bantuan mengatakan jumlah sebenarnya dari penculikan bisa jauh lebih tinggi.

Direktur badan amal Save the Children untuk wilayah Mozambik. Chance Briggs, mengatakan, "Menculik seorang anak merupakan salah satu dari enam pelanggaran berat terhadap anak-anak di masa konflik, seperti yang didefinisikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa."


Tatanan dunia yang anarkis mendukung setiap Negara untuk bersikap waspada akan keamanan negaranya dan kelompoknya.

"Selain Mozambik, lebih dari 20 negara yang dilanda konflik di seluruh dunia, terdapat puluhan ribu anak yang dipaksa menjadi tentara anak oleh angkatan bersenjata, membuat mereka menghadapi tingkat kekerasan sangat keji," menurut PBB.


Baca Juga: Tim Pengungsi Membawa Pesan Perdamaian Hadir Ke Olimpiade Tokyo

Halaman:

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x