Tolak Proposal Investasi Uni Eropa, Jerman Segera Menutup Tiga Reaktor Nuklirnya

- 5 Januari 2022, 00:19 WIB
Ilustrasi nuklir /
Ilustrasi nuklir / /pexels/

 

SRAGEN UPDATE – Jerman segera menutup tiga reaktor nuklir yang tersisa di negaranya pada akhir tahun ini, setelah sebelumnya berencana akan menghapus konsumsi batubara pada tahun 2030.

Pemerintah Jerman mengatakan bahwa energi nuklir memiliki dampak berbahaya dan menolak proposal Uni Eropa yang tetap menjadikan teknologi nuklir sebagai bagian dari rencana masa depan yang ramah iklim.

Di sisi lain, negara tetangganya, Prancis bertujuan untuk memodernisasi reaktor nuklir yang ada dan membangun reaktor baru untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan.

Jalan berlawanan yang diambil oleh dua kekuatan ekonomi terbesar di UE itu telah menghasilkan situasi yang canggung bagi badan eksekutif blok tersebut.

Baca Juga: Jawa Timur DIjadikan Provinsi Paling Bahagia di Pulau Jawa

The Associated Press melaporkan, rancangan rencana Uni Eropa telah menyimpulkan bahwa energi nuklir dalam kondisi tertentu dapat dianggap berkelanjutan untuk tujuan investasi, pandangan yang selama ini ditentang keras oleh pihak Jerman.

"Kami menganggap teknologi nuklir berbahaya," ungkap juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit dalam sebuah konferensi pers di Berlin pada hari Senin 3 Januari 2022.

Ia mencatat bahwa pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan limbah radioaktif yang akan bertahan selama ribuan generasi masih belum terselesaikan.

Hebestreit menambahkan bahwa Jerman “dengan tegas menolak” penilaian UE tentang energi atom dan telah berulang kali menyatakan posisi ini dalam rapat Komisi Eropa.

“Jerman sekarang sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya mengenai masalah ini,” katanya.

Baca Juga: 3 Cara Bikin Lip Balm di Rumah, Modal Murah tapi Hasil Gak Murahan

Saat ini, pemerintah Jerman berencana untuk sementara bergantung pada gas alam sampai dapat digantikan oleh sumber energi yang tidak menimbulkan polusi.

Kebijakan ini dikritik oleh para pemerhati lingkungan yang menyebutkan bahwa gas alam memang menghasilkan polusi yang lebih sedikit daripada batu bara, tetapi masih menghasilkan karbon dioksida – gas rumah kaca utama – ketika dibakar.

Hebestreit mengatakan tujuan pemerintah Jerman adalah menggunakan gas alam hanya sebagai "teknologi jembatan" dan menggantinya dengan alternatif non-polusi seperti hidrogen yang diproduksi dengan energi terbarukan pada tahun 2045, batas waktu yang telah ditetapkan Jerman untuk menjadi negara netral iklim. ***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah