Network
SRAGEN UPDATE – Badai Pasifik melepaskan angin kencang, hujan lebat, dan salju lebat di California Amerika Serikat pada Kamis, 5 Januari 2023, menyebabkan setidaknya dua korban jiwa.
Hujan lebat dan angin kencang tersebut mematikan aliran listrik ke ribuan rumah di area California AS dan mengganggu perjalanan darat dengan banjir bandang, longsoran batu, dan pohon tumbang.
Setidaknya dua korban jiwa telah dilaporkan sejak 4 Januari 2023, termasuk seorang balita. Sebuah pohon yang menabrak rumah trailer menewaskan seorang balita laki-laki berusia 1 atau 2 tahun.
Korban lainnya yaitu seorang wanita berusia 19 tahun yang meninggal ketika mobilnya tergelincir dari jalan yang sebagian banjir ke tiang listrik pada hari Rabu, 4 Januari 2023.
Di hari yang sama, banjir, pohon tumbang, dan kabel listrik menyebabkan jalan raya utama tidak dapat dilalui di Point Arena dan Gualala yang mengalami pemadaman listrik.
Baca Juga: Viral Qari'ah disawer! Begini Tanggapan MUI dan Buya Yahya
Badai itu didukung oleh dua fenomena yang tumpang tindih, yaitu aliran udara yang sangat besar dari uap air yang padat dari lautan dan sistem tekanan rendah berkekuatan badai yang luas.
Setidaknya dua badai berturut-turut diperkirakan selama beberapa hari ke depan di California. Daerah yang paling rentan tetap berada di lereng bukit yang gundul dari vegetasi akibat kebakaran hutan.
Badai terbaru mengguyur San Francisco AS dengan curah hujan sekitar 2 inci (51mm) dan pegunungan pesisir utara dan selatan kota dengan curah hujan 5 hingga 7 inci.
Baca Juga: Pihak Netflix Menanggapi Laporan Tentang Tanggal Rilis Drakor “The Glory” Bagian 2
Peringatan angin kencang dipasang di seluruh negara bagian AS, saat pohon tumbang merobohkan kabel listrik dan memblokir jalan raya.
Kru di San Francisco AS menghabiskan pagi hari untuk membersihkan puing-puing dari pohon yang ditebang yang memblokir jalan raya.
Departemen pemadam kebakaran kota menyelamatkan sebuah keluarga yang terjebak ketika sebuah pohon tumbang menimpa mobil mereka.
Bagi orang California, badai terbaru dengan jelas menggambarkan konsekuensi dari suhu laut dan udara yang lebih hangat yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Baca Juga: Sinopsis Episode 7 Bagian Terakhir dari Serial Kupu Kupu Malam, Nantikan Kelanjutannya
Hal tersebut menghasilkan badai sungai di atmosfer dengan frekuensi dan intensitas yang meningkat di tengah kekeringan ekstrim selama bertahun-tahun.***
