Data Stok AS Mengalami Gangguan Pasokan Mengakibatkan Harga Minyak Mentah Jadi Naik

- 29 Maret 2023, 13:54 WIB
Data Stok AS Mengalami Gangguan Pasokan Mengakibatkan Harga Minyak Mentah jadi Naik
Data Stok AS Mengalami Gangguan Pasokan Mengakibatkan Harga Minyak Mentah jadi Naik /Business Insider

SRAGEN UPDATE - Hari ini, Rabu 29 Maret 2023 harga penjualan minyak mentah memiliki sedikit kenaikan dibanding sebelumnya.

Harga penjualan yang naik sedikit ini melanjutkan kenaikan harga penjualan minyak yang tinggi dari penjualan harga minyak sebelumnya.

Kenaikan harga penjualan minyak mentah sebelumnya terjadi karena risiko gangguan pasokan dari Kurdistan.

Jika para pedagang mau menunggu data stok bahan bakar AS masalah sektor perbankan dapat diatasi.

Diketahui minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) bertambah 39 sen atau 0,54 persen yang akan di kirim bulan Mei.

Baca Juga: Israel Hancurkan 935 Bangunan Milik Palestina di Tepi Barat Selama Tahun 2022

Minyak mentah tersebut telah menetap di $73,20 atau sekitar Rp1.105.000 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan minyak mentah berjangka Brent 53 sen atau 0,68 persen yang akan di kirim bulan Mei.

Harga minyak mentah tersebut ditutup pada $78,65 atau sekitar Rp1.200.000 per barel di London ICE Futures Exchange.

Karena Irak terpaksa menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel per hari (bph) harga minyak mentah menjadi naik.

Irak menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel per hari (bph) dari wilayah Kurdistan utara melalui Turki.

Penghentian ekspor tersebut terjadi setelah keputusan arbitrase mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.

Hilangnya minyak Irak utara ini merupakan masalah bagi pasar, dan saya pikir itu diremehkan," kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.

Penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut sampai akhir tahun akan menyiratkan kenaikan harga minyak mentah kata Barclays.

Baca Juga: Alquran Kembali Dibakar di Denmark di Momen Ramadhan, Umat Muslim dari Berbagai Negara Luapkan Kemarahan

Kenaikan harga minyak mentah perkiraan akan sebesar $92 atau sekitar Rp1.400.000 per barel untuk tahun 2023.

Sebelumnya diketahui bahwa First Citizens BancShares Inc telah membeli simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank.

First Citizens BancShares Inc juga akan mengirim saham bank Eropa yang lebih tinggi.

"Kekhawatiran atas masalah perbankan telah mereda untuk sementara menghilangkan ekspektasi resesi," kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.

Pembeli internasional sekarang mudah membeli minyak mentah dengan harga murah karena dolar AS yang melemah.

Atas permintaan China harga minyak mendapatkan tanda-tanda dukungan lanjutan.

Diperkirakan telah meningkat sebesar 6,2 persen pada 2023 menjadi 540 juta ton untuk pengimporan minyak mentah ke China.

Peningkatan tersebut telah di tunjukan oleh unit penelitian China National Petroleum Corp.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan Rusia perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke apa yang disebut negara-negara bersahabat.

Baca Juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Drone Bawah Laut Bertenaga Nuklir yang Bisa Ciptakan Tsunami

Wakil Perdana Menteri Rusia itu juga mencatat tahun lalu lonjakan pasukan minyak mencapai 22 kali lipat.

Lojakan pasokan minyak itu terjadi karena pasokan minyak Rusia ke India.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x