Network
SRAGEN UPDATE – Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional ‘Oxfam’ mengungkapkan bahwa masyarakat di Gaza Utara terpaksa bertahan hidup dengan rata-rata 245 kalori setiap harinya.
Asupan kalori tersebut kurang dari 12% dari rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa, ini tidak termasuk dengan akses terhadap nutrisi yang tepat.
Oxfam juga mengatakan bahwa buah-buahan dan sayur-sayuran jumlah yang tersedia sangatlah sedikit, belum lagi kenaikan harga yang ekstrim membuat pasokan buah dan sayur di Gaza semakin sulit untuk didapatkan.
“Untuk buah-buahan dan sayur-sayuran yang masih tersedia dalam jumlah sedikit, kenaikan harga yang ekstrim karena kelangkaan telah membuat buah dan sayur tersebut tidak terjangkau oleh kebanyakan orang,” ujar Oxfam sebagaimana yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Fenomena Baru: Pengedaran Narkoba Saat Ini Cenderung Dibagi-bagi Menjadi Paket Kecil
Selain buah dan sayur, produk nutrisi untuk merawat anak-anak yang kekurangan gizi juga sulit untuk didapatkan.
“Produk-produk nutrisi khusus dan pusat untuk merawat anak-anak kekurangan gizi juga sulit atau tidak ditemukan,” kata Oxfam.
Lebih lanjut, Oxfam mengungkapkan bahwa anak-anak di Gaza Utara saat ini dalam keadaan yang sekarat karena kelaparan dan kekurangan gizi.
“Sebelum perang, kami dalam keadaan yang sehat dan memiliki tubuh yang kuat. Sekarang, melihat anak-anak saya dan saya sendiri, berat badan kami turun begitu banyak karena kami tidak makan-makanan yang layak,” tutur seorang ibu yang terjebak di Gaza Utara.
Terakhir, ibu tersebut juga mengatakan bahwa ia dan anak-anaknya mencoba memakan apapun yang ditemukan untuk bertahan hidup setiap harinya.
