SRAGEN UPDATE — Konflik antara Israel dan Hamas telah meninggalkan dampak yang merusak di Rafah, Gaza selatan, dengan menumpuknya sampah menjadi salah satu masalah yang meresahkan penduduk setempat.
Emad Adul Rahman, seorang ayah empat anak di kota Rafah, Gaza selatan, menggambarkan betapa sulitnya situasi ketika layanan publik terhenti dan sampah serta limbah menumpuk di sebagian besar area.
Keadaan ini semakin memburuk dengan datangnya musim panas, di mana peningkatan suhu memperparah bau timbunan sampah dan meningkatkan risiko penyakit.
Jalanan yang dipenuhi puing-puing dan limbah menjadi sarang penyakit, sementara anak-anak terpaksa bermain di antara sampah yang menumpuk, tanpa menyadari bahayanya.
Penduduk lokal mencoba mengatasi masalah ini dengan membakar sampah, yang hanya menambah polusi udara dan mengancam kesehatan masyarakat.
Baca Juga: TNI AU dan Militer AS Pastikan Gelar Latihan Bersama di Bulan Juli 2024
Bagi orang-orang seperti Samah al-Hajj, yang baru saja diamputasi dan kehilangan anggota keluarganya dalam serangan udara, mengelola sampah menjadi tantangan tambahan yang membebani.
Pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza membuat pemerintah kota terpaksa menghentikan pengelolaan limbah, meningkatkan risiko bencana lingkungan dan kesehatan yang serius.
Salama Maarouf, kepala kantor media pemerintah yang dikelola oleh Hamas, menyoroti bahaya yang mengancam.
Dia memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang bencana kesehatan dan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan timbunan sampah yang menjadi lingkungan subur bagi berbagai penyakit dan serangga berbahaya.