Konsep Pernikahan Massal Kolaborasi Mahasiwa, Dosen, Industri dan Masyarakat dalam Program Kampus Medeka

15 Juni 2021, 10:32 WIB
Kemendikbudristek Akan Gelar Festival Kampus Merdeka dan Buka Kampus Mengajar Angkatan 2 yang akan dihadiri Presiden Jokowi secara virtual. /Kemendikbud/

SRAGEN UPDATE – Festival Kampus Merdeka Belajar yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek, hari ini 15 Juni 2021.

Acara yang juga disiarkan langsung melalui kanal youtube KEMENDIBUD RI menghadirkan beberapa tamu dari Bapak Presiden Joko Widodo, Rektor ITB, Ketua Forum Rektor Indonesia, Dirut Telkom, Dirut dan Co-Founder Tokopedia dan perwakilan mahasiswa berperstasi.

Kampus Merdeka Belajar merupakan program yang digagas oleh Kemendikbud Ristek dengan berpedoman pada falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Pembelajaran seumur hidup tidak hanya teori di ruang kelas tetapi juga praktik dan pengalaman.

Diharapkan Kampus Merdeka menjadi titik awal perubahan sistem Pendidikan tinggi di Indonesia yang mengedepankan lulusan yang mudah beradaptasi  kondisi di masa depan sehingga tercipta lulusan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, berkualitas, berprestasi, berkarakter, kompeten, berdaya saing tinggi tidak hanya nusantara tapi juga dunia.

Selaku host dalam pertemuan tersebut, Nadiem Makarim bertanya tentnag harapan presiden Joko Widodo terhadap kompetensi lulusan Indonesia. Bapak Presiden pun menjawab beberapa kriteria sebagai lulusan perguruan tinggi ideal, yaitu:

Baca Juga: Kemendikbudristek Mengungkap Pentingnya Kolaborasi Pendidikan Tinggi pada program Kampus Mengajar

Pertama, Sangat kuat dedikasinya untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan serta toleransi dalam kebhinekaan.

Kedua, karakter dan skill pembelajar yang kuat, selalu belajar hal baru dan memperbarui pengetahuan.

Ketiga, Bukan hanya mempunyai akademik tetapi juga memiliki kemampuan inovasi dan menjadi problem solver permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Keempat, menguasai IPTEK terbaru baik yang berkembang dalam dunia Industri dan Kampus.

Kelima, tidak hanya siap mengisi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja.

Mas Menteri, Nadiem Makarim juga memaparkan filosifi dari Kampus merdeka. Yiatu kampus yang dimerdekakan, yakni merdekanya kampus dari berbagai sekat. Baik antara akademia dan industri, riset dan pembelajaran, sekat antarfakultas atau prodi.  

Baca Juga: Menteri Pendidikan luncurkan Kampus Merdeka Vokasi Untuk Mewujudkan Integritas Pendidikan

“Kita ingin menciptakan sistem Pendidikan tinggi yang berkolaborasi, gotong-royong tanpa adanya dinding. melalui kegiatan di luar prodi atau kampus sampai dengan tiga semester dengan magang, pertukaran pelajar, mengajar di daerah terpencil, berwirausaha riset dan proyek sosial” Ungkap Mas Menteri.

Oleh karena itu ia juga berharap prodi di kampus ‘menikah’ dengan industri, kampus lain untuk menciptakan mutasi prodi yang dibutuhkan di masa depan.

“Kita ingin mahasiswa kita bisa berenang di lautan yang terbuka tidak hanya di kolam renang saja

Kampus merdeka sebagai transformasi sistem Pendidikan tinggi. Membutuhkan perubahan pola pikir bahwa belajar bisa dimana saja. Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa IPTEK terbaru ada dimana-mana, seperti Industri. Kearifan juga tidak hanya di kampus tetapi juga di masyarakat.  Jadi mahasiswa jangan hanya belajar di kampus.

Oleh karena itu Program Kampus Merdeka diharapkan membuka ruang mahasiwa berkesempatan untuk belajar pada siapa saja, bukan hanya dosen. Belajar dimana saja bukan hanya kampus. Bahan ajar bukan hanya di buku tetapi juga praktik di kehidupan nyata. Karya mahasiswa bukan hanya karya akademik tetapi juga teknologi yang solutif untuk permasalahan yang terjadi di masyarakat.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: YouTube KEMENDIKBUD RI

Tags

Terkini

Terpopuler