Kasus Covid-19 Melonjak! Pejabat Kesehatan India : Setidaknya 68% Warga Memiliki Antibodi

22 Juli 2021, 13:30 WIB
Tunggakan Klaim Covid-19 Pemerintah ke RS Sebesar Rp22,08 Triliun, Ini Penjelasan Kemenkes /Pixabay/Fernandozhiminaicela//

SRAGEN UPDATE – Baru-baru ini dikabarkan warga India diketahui memiliki anti bodi terhadap Virus SARS-CoV2.

Pada 21 Juli 2021, pejabat kesehatan India menunjukkan temuan survei sero nasional keempat dan ia mengatakan bahwa data itu memperlihatkan 67,6 % dari populasi umum memiliki antibodi terhadap SARS-CoV2 virus.

Disisi lain sepertiga warga India dilaporkan masih rentan terhadap inveksi virus tersebut.

Dikutip Sragen Update dari Timesofindia, meski memiliki antibodi, namun para pejabat tetap memberikan peringatan bahwa temuan tersebut tidak boleh dijadikan kesimpulan di tingkat kabupaten dan negara bagian karena banyak daerah di negara India masih memiliki tingkat kepositifan yang tinggi.

Baca Juga: ARMY Harus Tau! 5 Kumpulan Lokasi BTS Saat Melakukan Shooting Musik Video

“Temuan jelas menunjukkan bahwa ada secercah harapan tetapi tidak ada ruang untuk berpuas diri. Kita harus menjaga perilaku yang sesuai dengan Covid dan keterlibatan masyarakat,” kata direktur jenderal Dewan Riset Medis India (ICMR) Balram Bhargava, Selasa.

Menariknya, sero positivitas tertinggi sebesar 77,6% ditemukan pada kelompok usia 45-60 dan bukan profil yang lebih muda 18-44 yang terlihat lebih mobile.

Anak-anak justru menunjukkan paparan Covid terendah dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Namun, lebih dari separuh anak-anak dalam kelompok 6-17 memiliki antibodi. Sero-positif adalah 57,2% pada kelompok usia 6-9 tahun, sedangkan 61,6% pada kelompok usia 10-17 tahun menunjukkan adanya antibodi.

Baca Juga: BTS Ungkap Nama Panggilan Bagi Kekasih atau Istrinya, Panggilan Jin Bikin Ngakak

Dari hasil survei pada individu, 62,2% tidak divaksinasi, 24,8% telah mengambil satu dosis dan 13% divaksinasi penuh; 10,5% dari petugas kesehatan yang disurvei tidak divaksinasi.

Akan tetapi hal yang harus digarisbawahi bahwa satu dari tiga orang India masih rentan terhadap Covid-19.

Bhargava menyampaikan dengan tegas agar warga tidak melakukan perjalanan sosial, publik, agama dan politik serta perjalanan yang lain jika tidak penting.

“Heterogenitas negara bagian menunjukkan kemungkinan gelombang infeksi di masa depan,” katanya meminta pemerintah untuk melakukan survei sero tingkat kabupaten untuk menilai data granular infeksi.

Baca Juga: V BTS Pernah Bertengkar Dengan Jin dan Jimin BTS, Ini Problem Solvingnya, Salut!

Survei nasional terbaru dilakukan selama 10 hari terakhir bulan Juni, hingga minggu pertama bulan Juli dan termasuk anak-anak dari usia enam tahun serta orang-orang yang divaksinasi.

Prevalensi sero di antara petugas kesehatan mencapai 85,2%. Survei dilakukan di antara 28.975 orang yang mencakup 7.252 petugas kesehatan di 70 distrik dan 21 negara bagian di negara itu.

Ini adalah kabupaten yang sama di mana tiga putaran pertama survei sero dilakukan.

Sero positif adalah 81% di antara orang-orang yang telah mengambil satu dosis vaksin dan 89,8% di antara mereka yang menerima kedua dosis.

Baca Juga: J-Hope BTS Pernah Marah Sampai Melempar Pisang ke Jungkook BTS, ARMY Wajib Tau!

Prevalensi antibodi SARS-CoV2 sedikit lebih tinggi di antara wanita sebesar 69,2%, dibandingkan pria dengan sero-positif 65,8%.

Paparan Covid di antara mereka yang disurvei sedikit lebih tinggi di daerah perkotaan sebesar 69,6%, sedangkan 66,7% di daerah pedesaan menunjukkan prevalensi antibodi.

“Data menunjukkan bahwa sepertiga dari populasi tidak memiliki antibodi, yang berarti 40 crore orang India masih rentan. Namun, serosurvei nasional bukanlah pengganti variasi lokal (negara bagian/kabupaten). Pengawasan sero yang dipimpin negara bagian akan menginformasikan tindakan tingkat negara bagian lebih lanjut, ”kata Bhargava.

Survei sero terakhir dilakukan pada bulan Desember-Januari dengan total sero positif mencapai 24,1%.

Baca Juga: Apakah BTS Suka Wanita Berhijab? Ini Jawaban Suga BTS, Respect!

Peningkatan seroprevalensi disebabkan oleh dua faktor - gelombang kedua dan juga vaksinasi yang telah memberikan beberapa seroproteksi kepada orang-orang, para pejabat mengatakan bahwa kekebalan tumbuh melalui vaksinasi dan oleh karena itu, perilaku yang sesuai dengan Covid harus diikuti sampai besar- vaksinasi skala tercapai.

“Lebih baik mendapatkan kekebalan dengan vaksinasi, bukan dengan infeksi. Itulah mengapa kami perlu melanjutkan strategi pengujian, pelacakan, perawatan, dan vaksinasi kami, serta tindakan pencegahan yang ketat,” kata anggota kesehatan NITI Aayog, Dr V K Paul.***

Editor: Denny Anugrah Wicaksono

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler