SRAGEN UPDATE - Minggu, 15 Agustus 2021 PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Hadramaut, Yaman menyelenggarakan Webinar Nasioanal yang diikuti oleh 250 partisipan dari Indonesia dan Yaman.
Webinar ini dibuka pada jam 20.00 WIB atau 03.00 sore hari waktu Yaman.
Tema yang diusung adalah ‘Kontribusi dan Peran Santri dalam Mewujudkan Kemerdekaan Republik Indonesia’ dengan narasumber Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
Sekilas tentang Habib Luthfi bin Yahya yaitu dilahirkan di Pekalongan tepatnya pada tanggal 10 November 1946 atau tanggal 27 Rajab 1367 H. Habib Luthfi dilahirkan dari seorang Syarifah yang bernama Sayidah al-Karimah As-Syarifah Nur.
Baca Juga: Tahukah Kamu, Ada Perbedaan Sebutan Ustadz, Kyai, Syekh, Habib, dan Gus? Berikut Penjelasannya
“Tujuan kami menyelenggarakan acara ini adalah kami sadar betul bahwa pelajar, santri, atau anak muda yang saat ini sedang belajar merupakan harapan sebagai kemajuan bangsa,” ucap Alfian Jihadi.
Kontribusi yang diberikan santri itu sudah ratusan tahun mulai dari beberapa ulama penyebar Islam di Indonesia.
“Di makam Syarif Hidayutullah atau sering dikenal dengan Sunan Gunung Djati, di sana terletak dua tempat, yaitu untuk muslim dan non muslim. Beliau dikubur 940 tahun lebih masih bisa mempersatukan umat dan bangsa. Itu merupakan kontribusi yang dilakukan oleh santri terdahulu,” ungkap Habib Luthfi bin Yahya.
Baca Juga: Perkara RS Ummi Bogor, Habib Rizieq Shihab Dituntut 6 Tahun Penjara
“Kontribusi terhadap negara tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dan ketika negara sudah merdeka apa kontribusi kita kepada para pendahulu? Apa hanya ucapan terima kasih?” tambah Habib Luthfi bin Yahya.
Merah putih memang dua warna, tetapi kandungan yang melekat pada merah putih ada tiga yang harus diketahui semua orang.
Pertama, Kehormatan Bangsa
Kedua, Harga Diri Bangsa
Tiga, Jati Diri Bangsa
Baca Juga: Sidang Habib Rieziq kembali di Gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Di akhir Webinar Habib Luthfi bin Yahya memberikan peringatan kepada peserta Webinar, “Itu anal-anak kita dari pelajar Indonesia jangan cengengesan dalam memperingati negara tercinta kita, Indonesia.”***