Usai Anaknya Lakukan Penganiayaan, Rafael Alun Trisambodo Minta Maaf

23 Februari 2023, 21:42 WIB
Usai Anaknya lakukan Penganiayaan, Rafael Alun Trisambodo Minta Maaf /

SRAGEN UPDATE – Kepala Bagian Umum, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo meminta maaf atas kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya.

 

“Saya Rafael Alun Trisambodo, orang tua dari Mario Dandy, menyampaikan permintaan maaf kepada D, dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan keluarga besar GP Ansor,” katanya, dikutp dari Antara.

Dirinya mengakui, perbuatan yang dilakukan oleh anakna menyebabkan luka yang serius dan menyebabkan trauma yang mendalam.

“Saya terus mendoakan agar korban cepat sembuh,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Optimis Kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara Selesai 2024

Rafael juga menegaskan, bahwa permasalahan tersebut merupakan masalah pribadi keluarga dan akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dirinya juga menilai bahwa tindakan dari anaknya tersebut tidak benar, sehingga dapat merugikan orang lain.

“Serta saat ini menimbulkan kekecewaan dan kegaduhan dimasyaraat,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku siap melakukan klarifikasi terkait dengan harta kekayaan yang dimilik, hal tersebut sebagai wujud pertanggungjawaban.

 

“Saya siap menikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kemenkeu,” ujarnya.

Rafael juga meminta maaf terhadap keluarga besar Kemenkeu, karena kejadian tersebut berpotensi menurunkan reputasi dari Kemenkeu, serta menjatuhkan kepercayaan publik.

“Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan saya dan juga keluarga saya, terima kasih,” tutupnya.

Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Jenguk Korban Penganiayaan di Rumah Sakit, Tegaskan ini!

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam atas tindakan penganiayaan oleh salah satu keluarga yang merupakan bagian dari Kemenkeu.

“Kemenkeu mengecam kejadian tersebut dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yan berwenang,” ungkapnya.

Bukan hanya terhadap kasus penganiayaan saja, Kemenkeu juga mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh jajaran Kemenkeu.

 

Karena gaya hidup mewah dapat menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu.

Selain itu, dapat menciptakan reputasi buruk terhadap seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur dan bersih.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler