Ketua Komite Energi DPR Meminta Audit Fasilitas Penyimpanan Pertamina Setelah Kebakaran

4 Maret 2023, 19:41 WIB
Kebakaran di Depo Plumpang Jakarta Utara /

SRAGEN UPDATE — Sugeng Suparwoto, Ketua Komite Energi DPR, menyerukan penyelidikan dan audit fasilitas perusahaan energi negara Pertamina.

Audit ini di minta setelah kebakaran yang terjadi di fasilitas penyimpanan Pertamina menewaskan 15 orang.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada hari Jumat, 3 Maret 2023.

Kebakaran terjadi dari pipa bahan bakar di depot penyimpanan bahan bakar Pertamina Plumpang di Jakarta Utara.

Dengan cepat menyebar ke rumah-rumah terdekat dan membuat warga di daerah padat penduduk menjadi panik.

Baca Juga: Jelang Bulan Ramadhan, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Puan Minta Pemda lakukan Pasar Murah

“Saya sudah perintahkan Pertamina untuk segera mengusut tuntas kasus ini,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir melalui laman Instagramnya.

“Harus ada tinjauan operasional,” tambahnya.

Api telah padam, dan Pertamina mengatakan telah mencabut status darurat untuk fasilitas tersebut dan memulai kembali kegiatan distribusi, menambahkan pasokan bahan bakar untuk Jakarta akan tetap aman.

Investigasi masih berlangsung untuk mengetahui penyebab kebakaran.

Tetapi perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 4 Maret 2023 bahwa kebocoran pipa terdeteksi sebelum kebakaran.

Kebakaran tersebut mengakibatkan puluhan rumah dan beberapa mobil hangus terbakar.

Beberapa warga terlihat kembali ke rumah mereka untuk memeriksa tingkat kerusakan atau menyelamatkan barang-barang mereka dari puing-puing.

Beberapa pergi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, mencari kerabat mereka yang hilang.

Baca Juga: Erick Thohir Pinta Kebakaran Depo Plumpang dijadikan Pembelajaran dan ditata Ulang

Sugeng Suparwoto, Ketua Komite Energi DPR, menyerukan audit fasilitas Pertamina.

“Semua fasilitas, baik kilang maupun penyimpanan, harus diaudit lagi,” katanya dikutip dari Reuters.

Mengingat Pertamina sering mengalami kebakaran di fasilitasnya.

Pada tahun 2021 terjadi kebakaran besar di kilang Pertamina di Balongan dan Cilacap.

Sugeng Suparwoto juga mengatakan harus ada jarak yang lebih jauh antara fasilitas penyimpanan Pertamina dan pemukiman penduduk.

“Untuk fasilitas dengan kapasitas Plumpang, jaraknya minimal satu hingga dua kilometer dengan kawasan pemukiman.”

Depo Plumpang, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 300.000 kilo liter, merupakan salah satu terminal BBM terbesar Pertamina.

Daerah pemukiman padat berdiri di luar tembok luar Plumpang, hanya dipisahkan oleh jalan sempit.

Warga setempat bisa mencium bau bahan bakar sekitar 30 menit sebelum kebakaran, kata Abdul Syukur, yang tinggal di dekat lokasi kejadian.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler