SRAGEN UPDATE - Tersebar isu renggangnya hubungan Jokowi dan Megawati yang membuat sekretaris PDIP turun tangan dengan mengungkap bahwa Jokowi menganggap Megawati seperti Ibu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, pada hari Senin mengungkapkan bagaimana hubungan antara keduanya.
Hasto mengatakan bahwa Presiden Jokowi menganggap presiden ke-lima Indonesia tersebut sebagai Ibu.
"Itu tafsir yang berlebihan, kan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati, Ibu Megawati Pak Jokowi itu, hubungan yang sudah pada tingkatan mencerminkan bagaimana Pak Jokowi sendiri sudah menganggap Bu Mega seperti ibunya sendiri," ujar Hasto kepada awak media seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Resmi Daftar Pileg di KPU Lombok Timur, Partai Kebangkitan Nusantara Didominasi Kaum Milenial
Hubungan yang terjalin di antara mereka berdua telah terjadi sejak lama, yaitu sejak Pilihan Wali Kota Solo 2 periode.
"Sehingga, di dalam hubungan yang sudah dimatangkan sejak beliau menjadi wali kota, gubernur dan kemudian menjadi presiden 2 periode. Itu sudah hubungan yang sangat dalam," kata Hasto.
Jokowi dan Megawati sering melakukan pertemuan untuk membahas berbagai hal, pertemuan yang biasa dilakukan secara berkala.
Secara berkala mereka melakukan dialog-dialog kepemimpinan pada tempat-tempat yang dirasa penting untuk dilakukan kontemplasi.
Mengenai isu yang tersebar di masyarakat, Hasto menilai bahwa hal tersebut sering terjadi.
Banyak pihak yang ingin merenggangkan hubungan antara Jokowi dan Megawati terutama pada-pada masa pemilu.
Meskipun banyak pihak yang berupaya merenggangkan hubungan mereka bahkan sejak tahun 2015, Jokowi dan Megawati tidak membiarkan berbagai skenario memecah belah hubungannya.
Baca Juga: KTT ASEAN yang Ke-42 Tahun 2023 akan Digelar di Labuan Bajo, Bagaimana Persiapannya?
"Tentu dinamika politiknya terjadi sejak tahun 2015, tetapi terbukti bahwa keteguhan di dalam hubungan kedua pemimpin itu kan mampu membiarkan berbagai skenario-skenario politik yang ingin memecah belah," tambah sekretaris PDIP tersebut.***