Wakil Menteri BUMN Sebut Indonesia Alami Revolusi Keuangan Digital, Pertanda Pertumbuhan yang Luar Biasa

6 September 2023, 13:43 WIB
Wakil Menteri BUMN Sebut Indonesia Alami Revolusi Keuangan Digital, Pertanda Pertumbuhan yang Luar Biasa /Instagram @rosanroeslani

SRAGEN UPDATE - Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Roeslani menyebutkan bahwa Indonesia mengalami revolusi keuangan digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan.

Rosan Roeslani mengatakan hal tersebut pada acara ASEAN Indo-Pacifik Forum 2023 yang diadakan di Jakarta.

Rosan mengungkap bahwa hal tersebut merupakan pertanda pertumbuhan dan ketahanan yang luar biasa yang dialami Indonesia.

Baca Juga: Tewaskan 5 Orang! Ini Fakta-fakta Insiden Lift Terjun Bebas di Ayu Terra Resort Ubud Bali!

"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah berada di garis depan revolusi keuangan digital, menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan yang luar biasa," kata Rosan.

Pada tahun 2011 sampai 2022, jumlah pemain teknologi finansial (fintech) di Indonesia meningkat sebanyak enam kali lipat.

Jumlah yang awalnya hanya mencapai 51 berubah menjadi lebih dari 300 pemain aktif.

Pada tahun 2021, sebanyak 33 persen memilih untuk menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran bawaaan.

Hal ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara yang memiliki perekonomian maju di Asia.

Pada periode tahun 2017 sampai tahun 2022, transisi Indonesia menuju ekonomi digital terlihat nyata dengan penggunaan pembayaran non tunai, dari 813 juta dolar Amerika Serikat menjadi 26,2 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Sering Terjadi! Ini 5 Kesalahan dalam Seleksi Administrasi CPNS yang Harus Dihindari!

Menurut Rosan, transisi itu menghasilkan transisi ekosistem transaksi digital yang berkembang pesat.

Pada tahun 2019 menunjukkan nilai transaksi bruto pembayaran digital sekitar 206 miliar dolar Amerika Serikat dan pada tahun 2022 sebanyak 266 miliar dolar Amerika Serikat.

Rosan memperkirakan bahwa jumlah tersebut akan naik dan pada tahun 2025 akan melonjak melebihi 400 miliar dolar Amerika Serikat.

"Yang lebih menjanjikan lagi, kami memperkirakan angka ini akan melonjak hingga lebih dari 400 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2025," kata Rosan.

Sementara itu, untuk pinjaman digital juga mengalami pertumbuhan, pada tahun 2017 pinjamannya hanya satu miliar dolar dan pada tahun 2022 menjadi lima miliar dolar.

Baca Juga: Google Doodle Gambar Danau Toba! Inilah 3 Fakta Menarik tentang Danau Toba

"Peningkatan ini menekankan komitmen kami untuk memastikan inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutup Rosan.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler