Strategi Percepatan Tanam Padi: Upaya Pemerintah Atasi Lonjakan Harga Beras di Indonesia

13 Februari 2024, 22:15 WIB
Strategi Percepatan Tanam Padi: Upaya Pemerintah Atasi Lonjakan Harga Beras di Indonesia /Ranthi Apriliah/

SRAGEN UPDATE - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menjelaskan bahwa kelangkaan dan kenaikan harga beras di ritel modern disebabkan oleh kenaikan harga gabah di semua sentra produksi di Indonesia.

Harga gabah di tingkat produsen sudah mencapai Rp8.000-an, sedangkan harga beras di tingkat ritel mencapai Rp15.000–16.000 per kilogram, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp13.900 per kilogram.

Bulog telah mencatat data harga gabah dan beras di beberapa sentra produksi, seperti Indramayu, Karawang, Banyumas, Sragen, Ngawi, dan Sidrap Sulawesi Selatan, yang menunjukkan harga gabah di atas Rp7.500 per kilogram.

Ritel modern enggan menjual beras di atas HET karena khawatir akan reputasinya terganggu, namun pasar tradisional juga menjual beras di atas HET.

Bayu menegaskan bahwa Bulog memiliki peran dalam stabilisasi harga dan menyediakan alternatif bagi mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Kisah Tragedi di Gaza: Pemimpin Dunia Hanya Diam Saat Pembantaian Terus Berlanjut

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertekad untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia guna menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Dia menyatakan bahwa peningkatan produksi beras adalah kunci untuk mengendalikan harga, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

Amran mengungkapkan bahwa sejak Desember 2023 hingga Januari 2024, pemerintah telah melakukan penanaman padi di lahan seluas 4 juta hektare dengan harapan dapat menghasilkan antara 5 hingga 8 ton beras per hektare.

Menurutnya, luas tanaman yang sudah ditanam sejak Desember 2023 mencapai 1,5 juta hektare dan ditambah lagi dengan 1,7 juta hektare pada Januari 2024, sehingga total mencapai 3,2 juta hektare.

Produksi ini masih akan ditambah dengan penanaman bulan ini di lahan seluas 1 juta hingga 1,5 juta hektare.

Amran mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan percepatan penanaman padi di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, serta di beberapa wilayah di luar Jawa seperti Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan NTB.

Baca Juga: Choi Siwon Super Junior Berikan Bantahan atas Tuduhan Keterlibatan Penipuan Koin

Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan produksi beras di lumbung-lumbung utama di Indonesia.

Dengan langkah tersebut, Amran berharap dapat mencapai target produksi minimal 3 juta ton beras dari luas lahan yang telah ditanami, sejalan dengan estimasi yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat adanya kenaikan harga beras di Indonesia, di mana harga beras medium naik sebesar 0,43 persen menjadi Rp13.890 per kilogram, sementara harga beras premium naik sebesar 0,32 persen menjadi Rp15.800 per kilogram.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler