Canggih dan Inovatif , Pemprov Sumsel Optimalkan Deteksi Dini Atasi Karhutla Melalui Apllikasi

- 16 Mei 2021, 06:27 WIB
Tim Patroli Karhutla saat melakukan pemadaman api di Desa Sungai Sayang Parit 7 Kecamatan Sadu Tanjabtim, Sabtu 6 Maret 2021.
Tim Patroli Karhutla saat melakukan pemadaman api di Desa Sungai Sayang Parit 7 Kecamatan Sadu Tanjabtim, Sabtu 6 Maret 2021. /Tim Patroli Karhutla Pores Tanjab Timur/

SRAGEN UPDATE – Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan trobosan terbaru dengan merilis aplikasi untuk mendeteksi karhutla.

Herman Deru, Gubernur Sumsel memaparkan penggunaan aplikasi tersebut merupakan bentuk upaya pemerintah mengatasi permasalahan Karhutla.

Sebenarnya aplikasi ini adalah hasil pengembangan fitur yang lebih baik dari Sistem Operasi Pengendalian Kebakaran dan Lahan Terpadu (Songket) yang sudah ada sebelumnya.

Aplikasi ini menjadi yang pertama karena dapat mengintegrasikan sejumlah informasi penting. Dari lokasi titik api dan sumber daya terdekat seperti posko dan sumber air.

Baca Juga: Perhatikan Hidangan Lebaran Biar Enggak Lebar-ans!!!

Aplikasi songket juga dilengkapi dengan kamera pengintai yang berfungsi untuk mengamati titipik api hingga menjangkau empat kilometer dan tingkat keakuratan mencapai 95 persen.

Pemprov Sumsel bersama Polda setempat, WRI Indonesia dan Forum DAS Sumsel yang menjadi penggagas aplikasi ini mengupayakan di tahun 2021 Songket sudah dapat digunakan sehingga upaya deteksi dini Karhutla dapat berjalan maksimal.

Menurut Deru deteksi dini Karhutla sanagat penting, karena jika lokasi karhutla sudah terlanjur membesar api akan sangat sulit dipadamkan.

Baca Juga: Israel Meluncurkan Serangan Roket ke Jalur Gaza Saat Adzan Berkumandang

Sementara itu masyarakat juga dapar mengambil peran melalui aplikasi ini. Masyarakat dapat memberikan informasi pada pusat komando Satgas Karhutla.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan melaporkan sepanjang tahun 2020 terdapat 4.536 titik api, untuk tahun 2019 sejumlah 17.361 titik api. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan titik api dalam kurun waktu satu tahun.

Di samping itu, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga darurat kebakatan hutan dan lahan (Karhutla) pada bulan Mei 2021 lalu. Penetapan itu lebih cepat dari tahun sebelumnya agar dapat memaksimalkan upaya pencegahan Karhutla dan dapat mengoptimalkan mitigasi dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bertambah! 199 orang Pasien Sembuh di RSD Wisma Atlet dalam Dua Hari.

Penetapan status siaga yang biasanya diberikan pada bulan April akan tetapi pada tahun 2021 ini sudah ditetapkan pada bulan Maret. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan perkiraan BMKG yang menyatakan kemarau sudah terjadi di wilayah Sumsel sejak awal maret lalu.

Pemprov Sumsel juga turut dengan memberikan bantuan keuangan untuk pencegahan karhutla di kabupaten dan kota di Sumsel.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah