Network
Tidak hanya itu, hadirnya layanan kesehatan berbasis teknologi juga dapat menjadi peluang besar bertumbuhnya ekonomi digital Indonesia secara pesat.
Bahkan, jumlah populasi masyarakat Indonesia yang terbilang besar diyakini nantinya mampu memegang peranan penting dalam ekonomi digital ASEAN.
Baca Juga: Bukan Motif Ekonomi, Polisi Selidiki Alasan Pelaku Tanam Ganja Hidroponik
"Indonesia akan mempunyai GDP lebih dari 55 persen daripada GDP digital ASEAN, dari Rp 323 triliun akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada tahun 2030," sambung Lutfi.
Terlepas dari hal itu, UMKM menjadi pihak yang turut diharapkan partisipasinya dalam upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia.
Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang kemudian diungkap oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM.
Baca Juga: Harapan Wapres Untuk Bank Wakaf Menyelesaikan Ekonomi Bawah
"Presiden mengarahkan harus ada strategi proaktif jemput bola, pendampingan, kurasi produk sampai ke SDM, pembiayaan, sampai mereka bisa onboarding di e-commerce," kata Teten dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021.
Lebih lanjut, ia pun menyatakan bahwa Presiden telah meminta dilakukannya percepatan digitalisasi UMKM demi mencapai target 30 juta UMKM berbasis digital pada tahun 2024.***
