Sulitnya Pemulihan Ekonomi Global Akibat Ketidaksetaraan Pendistribusian Vaksin Covid-19 Menurut WHO

- 25 Juli 2021, 10:46 WIB
ilustrasi vaksinasi Covid - 19
ilustrasi vaksinasi Covid - 19 /Zona Surabaya Raya/Ist

Hal tersebut dilatari oleh program pembangunan PBB atau UNDP dan WHO serta Universitas Oxford terkait rencana percepatan produksi dan distribusi vaksin bagi Negara penghasilan rendah yang diharuskan menambah biaya $38 miliar pada anggaran nasional mereka.

Berdasarkan berita yang dikutip dari situs resmi WHO, munculnya program New Global Dashboard tersebut dikarenakan dari Negara-negara kaya telah berperan besar dalam situasi pandemi ini

Dengan menambahkan stimulus bernilai milyaran dalam membantu menopang ekonomi dunia yang telah terdampak ekonomi.

Jika semua hal tersebut telah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah pendistribusian vaksin secara merata dan cepat.Baca Juga: Tema Unik Google Doodle Hari Ini, Rayakan Olimpiade Tokyo 2020 dengan Permainan game Olahraga Champion Island

Dan semua hambatan terkait masalah ekonomi yang diselesaikan melalui program yang dibuat oleh UNDP bersama dengan WHO, maka pemulihan ekonomi pasca pandemi secara global akan terwujud.

Permasalahan harga tinggi vaksin Covid-19 jika diperbandingkan dengan vaksin penyakit lain serta biaya distribusi dan biaya tambahan tenaga kesehatan, menjadi sebuah lonjakan anggaran tersendiri bagi beberapa Negara.

Terutama Negara-negara berpenghasilan rendah sangat membutuhkan akses vaksin yang cepat dan harga yang tidak terlalu tinggi agar dapat menyeimbangkan stabilitas ekonomi dalam negeri.

WHO menyebut jika pemahaman ini berasal dari penyamarataan vaksin Covid-19 Global Dashboard yang diinisiasi bersama oleh UNDP, WHO, dan Pihak Universitas Oxford.

Baca Juga: AKMU Rilis Poster Lirik dari Lagu Duet dengan IU 'Fall': Ini Terjemahannya!

Dengan menggabungkan data dan informasi Covid-19 dengan data sosial ekonomi dunia untuk menggambarkan pelaksanaan percepatan dan pemerataan vaksin dalam upaya penyelamatan nyawa dan mendorong pemulihan situasi pandemi bagi dunia secara luas.

Halaman:

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah