Network
SRAGEN UPDATE – Nilai dolar tercatat mengalami penurunan dalam enam minggu terakhir pada Jumat, 7 Januari 2022.
Nilai dolar turun dengan persentase yang besar setelah laporan pekerjaan AS yang meleset dari ekspektasi pada bulan Desember.
Dibalik penurunan tersebut, nilai dolar masih cukup kuat untuk mempertahankan jalur pengetatan Federal Reserve.
Penurunan nilai dolar diperkirakan karena kemunculan virus corona varian Omicron yang mengguncang pasar.
Baca Juga: Shin Tae-yong Mulai Racik Garuda Muda untuk Persiapan AFF U-23
Ketika terjadi pelemahan pada Jumat, 7 Januari 2022 dolar masih bisa berada pada jalur yang sedikit mengalami kenaikan mingguan.
Indeks dolar sendiri mengalami penurunan sebesar 0,546 persen pada angka 95,734 yang terjadi pada 26 November lalu.
Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan data penggajian non pertanian naik 199.000 pada bulan lalu yang jauh dari perkiraan yakni sebesar 400.000.
Akan tetapi analis mencatat data yang mendasari tampak lebih kuat dengan ditandai tingkat pengangguran yang turun 3,9 persen.
