Network
SRAGEN UPDATE – Siapa yang masih ingat sinetron bertajuk “Tukang Bubur Naik Haji” yang tayang pada tahun 2012 silam?
Sinetron yang memiliki 2.185 episode ini menceritakan tentang seorang penjual bubur biasa yang bertekad kuat dan tekun menjalani bisnisnya hingga pada suatu hari dia sukse mencapai mimpinya untuk datang ke Mekkah melaksanakan ibadah Haji.
Hal ini rupanya bukan hanya cerita sinetron belaka, namun hal ini juga terjadi di dunia nyata yang dialami oleh Warsini yang berumur 60 tahun yang berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sejak muda diketahui Warsini sudah merantau dari kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur ke Balikpapan.
Baca Juga: Keluarga di Imbau Untuk Tak Jemput Jemaah di Bandara dan Asrama Haji Karena Pandemi
Setelah sang suami sudah tidak lagi bekerja lagi menjadi karyawan di sebuah perusahaan, maka Warsini memutuskan untuk mulai berjualan bubur mengingat anak-anaknya yang masih kecil dan membutuhkan banyak biaya.
Warsini dibantu suami mulai menekuni berjualan bubur kacang ijo, bubur sumsum, dan bubur ketan.
Sedari muda Warsini sudah memilik cita-cita ingin sekali naik haji, bertahun-tahun dia menyisakan uang hasil berjualan buburnya untuk ditabung.
“Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum, saya yang jualan suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan tapi berhenti, sementara anak masih kecil-kecil,” ujar warsini saat ditemui di sela pelepasan jemaah pertama pulang ke tanah air pada Kamis lalu.
