Baca Juga: Fenomena Bediding Terjadi Juli – Agustus! Dari Kesehatan Sampai Peternakan Terkena Dampaknya
Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.
Debu-debu komet berukuran kecil memasuki atmosfer bumi dan terbakar, sehingga akan nampak seperti bintang jatuh.
Meskipun jumlah meteor sedikit, terkadang hujan meteor menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar.
Sedangkan yang kedua, yaitu hujan meteor Delta-Aquariids yang dapat diamati pada tanggal 29-30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur, yang mana puncaknya terjadi sekira pukul 02.00 WIB di langit selatan.
Baca Juga: Fenomena Aphelion akan hadir Juli 2021
Hujan meteor ini menampakkan belasan meteor/jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini.
Kedua hujan meteor tersebut akan menjadi fenomena alam yang menjadi daya tarik para pengamat langit di Indonesia.
Kondisi kemarau tanpa gangguan cahaya, akan membuat pengamatan fenomena hujan meteor lebih menarik.
Jika kamu ingin mengamati fenomena hujan meteor, perhatikan tips-tips berikut ini: