Network
SRAGEN UPDATE - Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan oleh pemerintah pada tahun 2023.
Namun, program ini dilanjutkan dengan skema normal dengan menambah besaran bantuan bagi penerima.
Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan bahwa Program Kartu Prakerja pada tahun 2023 akan dijalankan dengan skema normal.
Selain itu, program ini tidak difokuskan sebagai bantuan sosial, akan tetapi pada peningkatan kompetensi dan skill bagi penerimanya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film Remake ‘Baji Ajaib’: Nama Pemain dan Jadwal Tayang di Bioskop
"Di 2023 nanti, Program Kartu Prakerja dengan skema normal ditargetkan akan menjangkau 1 juta penerima. Dengan skema normal ini, metode pelatihan akan dilakukan secara offline, online, dan hybrid serta insentif yang diberikan akan dilakukan penyesuaian," ungkap Airlangga dilansir dari CNBC Indonesia.
Dengan skema normal ini, diungkapkan bahwa bantuan yang akan diberikan bagi penerima pada tahun ini mengalami peningkatan yakni dengan total Rp4,2 juta yang sebelumnya sebesar Rp3,55 juta.
Karena program ini difokuskan pada peningkatan kompetensi dan skill, maka intensif yang diterima semakin kecil sedangkan biaya pelatihan semakin besar.
Adapun total bantuan tersebut dirincikan sebagai berikut:
- Biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta
- Intensif pasca pelatihan sebesar Rp600 ribu, dan
- Intensif survei sebesar Rp100 ribu
Pelaksanaan Program Kartu Prakerja tahun ini diharapkan dapat dilakukan secara offline oleh Komite Cipta Kerja mengingat Indonesia sudah mulai pulih dari pandemi Covid-19.
