3 Tahun Dibiarkan Roboh, SD Negeri Pengampon 1 Cirebon Menunggu Bantuan

- 9 Februari 2023, 21:02 WIB
3 Tahun Dibiarkan Roboh, SD Negeri Pengampon 1 Cirebon Menunggu Bantuan
3 Tahun Dibiarkan Roboh, SD Negeri Pengampon 1 Cirebon Menunggu Bantuan /dok. Sragen Update/Sakti Wibawa

SRAGEN UPDATE – Kondisi memprihatinkan terjadi di SD Negeri Pengampon 1 Cirebon, sudah 3 tahun 3 kelas yang berada di SDN Pengampon 1 tersebut dibiarkan ambruk.

3 kelas tersebut diantaranya, Kelas 5, Kelas 6 dan juga ruang tempat belajar agama. Robohnya atap kelas dan luar kelas tersebut sudah terjadi sejak akhir tahun 2019 lalu.

Menurut salah satu guru SD Pengampon 1 Cirebon, Cepty mengatakan, pihak sekolah sudah meminta untuk direnovasi sejak awal tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Unik! Desa Terpencil di Sragen Hanya Terdiri dari Dua Rumah, Yuk Intip Kondisinya!

“Rubuhnya pada tahun 2019, dan kita sudah berkali-kali meminta kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan renovasi, terhitung sejak tahun 2020 sudah kita ajukan,”katanya, Kamis, 9 Februari 2023.

Cepty menuturkan, robohnya atap tersebut pada saat itu disaksikan oleh murid-murid yang saat itu sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.

“Awalnya itu memang atap didalam kelas terlebih dahulu yang roboh, jadi kita langsung ungsikan anak-anak ke kelas lain, setelah itu baru atap luarnya roboh,”tuturnya.

Dirinya juga menuturkan, pihak sekolah masih menunggu realisasi renovasi yang dijanjikan Dinas Pendidikan Kota Cirebon, karena memang sudah berjalan 3 tahun tidak ada renovasi.

Kondisi genteng yang bolong karena roboh di SDN Negeri Pengampon 1
Kondisi genteng yang bolong karena roboh di SDN Negeri Pengampon 1 Sakti Wibawa

Baca Juga: Terjadi Banyak Penolakan, Pemprov DKI Jakarta Akan Kaji Ulang Kebijakan Electronic Road Pricing

“Karena memang ini sekolah sudah tua, dari saya masuk pada tahun 2016 sampai sekarang saja belum ada renovasi sama sekali,”paparnya.

Untuk kegiatan pembelajaran sendiri untuk kelas 5 dan 6 ditempatkan di ruang kelas 3 dan kelas 4, sementara untuk kelas 4 sendiri ditempatkan diruang multimedia yang sempit.

“Untuk Kelas 3 sendiri belajar pada siang hari dan pulangnya jam 4 sore, hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada ruangan lagi,”paparnya.

Sementara itu, orang tua salah satu murid kelas 6, Angga mengeluhkan tidak adanya perhatian dari dinas terkait.

Baca Juga: Sebagai Peringatan Hari Pers Nasional, DKIS Gelar Turnamen E-sport yang Diikuti Jurnalis dan SKPD

“Terlebih anak saya saat ini mau masuk sekolah menengah, ini sangat mengganggu pembelajaran, sudah 3 tahun belum ada perhatian sama sekali dan tidak ada upaya,”paparnya.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah