Network
SRAGEN UPDATE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan bahwa strategi beyond globalization memberi peluang Indonesia untuk menjadi negara maju.
Erick Thohir menilai bahwa strategi tersebut akan memberikan peluang kepada negara berkembang yang salah satunya adalah Indonesia.
Erick Thohir juga mengatakan bahwa menjadi negara maju merupakan hak dari setiap negara.
"Ada globalisasi kita bicara 'beyond globalization'. Apa artinya? globalisasi yang memberi kesempatan negara berkembang menjadi maju seperti Indonesia, memberi kesempatan negara berkembang untuk maju seperti Indonesia itu hak, hak segala bangsa," kata Erick Thohir seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: KPK akan Panggil Ex Pejabat DJP Terkait Harta Kekayaannya pada Rabu 1 Maret 2023, Ada Apa?
"Artinya apa? kalau kita bicara globalisasi kita juga mesti punya globalisasi versi Indonesia," lanjutnya dalam acara "Economic Outlook" 2023 di Jakarta, Selasa.
Pada pemerintahan di era presiden Jokowi juga mempunyai tujuan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang maju.
"Kita ingin menjadi negara yang maju, kita punya hak menjadi bagian ekosistem yang mau dibangun oleh dunia, rantai pasok yang dibangun dunia karena kita punya 'challenging' sebagai bangsa juga ada 'job creation' pembukaan lapangan pekerjaan, demografi kita sangat mudah," tutur Erick.
Erick Thohir menilai bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi.
"Semua dunia mengakui kalau China dulu tahun 80-an sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, hari ini Indonesia salah satunya. Saya bilang salah satunya, artinya apa? sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Namun Erick juga mengatakan bahwa Indonesia tetap harus berhati-hati dalam organisasi yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Desainer Muda Gorontalo Raih Juara 1 pada Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2023
"Kalau saya, kita tetap harus berhati-hati terhadap 'policy' globalisasi, globalisasi yang akan menentukan apakah pertumbuhan kita tetap seperti hari ini atau kita tersendat," tuturnya.
Erick menjelaskan bahwa globalisasi harus dilihat dari dua perspektif. yaitu ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
Erick melanjutkan bahwa hal tersebut memang kerap menjadi perdebatan ditambah Indonesia mempunyai banyak Sumber Daya Alam (SDA).
"Artinya apa? ketika kita bicara globalisasi itu ada dua perspektif, 'yes' and 'no' apakah salah? tidak. Benar (globalisasi) ini sebuah 'policy' ini sebuah digitalisasi. "No"? tidak salah memang basis Indonesia itu sumber daya alam dan 'market' tetapi kenapa debat ini tidak kita geser ke arah yang tidak perlu berdebat kusir tetapi menjadi sebuah solusi. Kenapa kita tidak bicara 'beyond globalization', tutur Erick.***
