Harga Komoditas Turun Jelang Ramadhan, Menko Airlangga: Stok Beras Aman

- 8 Maret 2024, 22:55 WIB
Harga Komoditas Turun Jelang Ramadhan, Menko Airlangga: Stok Beras Aman
Harga Komoditas Turun Jelang Ramadhan, Menko Airlangga: Stok Beras Aman /

SRAGEN UPDATE - Menko Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mencatat bahwa beberapa harga komoditas mengalami penurunan menjelang Ramadhan.

Menurut data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras medium turun menjadi Rp14.310 per kilogram (kg), sementara beras premium mencapai Rp16.420 per kg.

Harga daging sapi, gula konsumsi, dan minyak goreng curah juga mengalami penurunan.

Meskipun demikian, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit merah, dan cabai merah keriting.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah di Perum Bulog sebesar 1.131.885 ton, dengan stok beras komersial 14.559 ton.

Baca Juga: Jadwal & Antisipasi Pertandingan Liga Spanyol: Barcelona vs Mallorca, Girona vs Osasuna, dan Laga Lainnya

Selain itu, ada pengadaan beras dari luar negeri sebesar 614.700 ton yang masih dalam perjalanan, dan Bulog telah menyalurkan stabilisasi pangan sebesar 416.516 ton, serta bantuan pangan sebesar 391.353 ton.

Berdasarkan estimasi dari Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (KSA BPS), produksi beras dalam negeri di bulan Maret diperkirakan mencapai 3,51 juta ton.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor beras sebanyak 1,6 juta ton untuk melengkapi stok Cadangan Beras Pemerintah.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, menjelaskan bahwa izin impor ini merupakan tambahan dari impor sebelumnya sebesar 2 juta ton yang telah ditetapkan pemerintah.

Seperti halnya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, harga beras berkualitas sudah mulai mengalami penurunan.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Junaidi, menyatakan bahwa penurunan harga beras tersebut berkat operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Perum Bulog Cabang Banyumas.

Baca Juga: Krisis Kesehatan Wanita Hamil di Jalur Gaza: Panggilan Darurat Internasional pada Hari Perempuan

Menurut Junaidi, harga beras turun dari sebelumnya Rp18.000 per kilogram menjadi sekitar Rp15.000-Rp16.000 per kilogram.

Penurunan harga ini disebabkan oleh operasi pasar yang rutin dilakukan oleh Pemkab Banyumas dan Bulog melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Wage dan Pasar Manis, masing-masing sebanyak 14 ton per minggu.

Junaidi juga menyebut bahwa penurunan harga beras dipengaruhi oleh masa panen yang sudah dimulai di sejumlah wilayah Banyumas.

Selain operasi pasar, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh masa panen yang dimulai di sejumlah wilayah Banyumas.

Junaidi menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah di Kantor Kecamatan Karanglewas merupakan bagian dari kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di lima kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Semarang, Banyumas, Batang, Cilacap, dan Kota Surakarta.

Pemkab Banyumas menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, tepung terigu, dan cabai dalam kegiatan pasar murah tersebut.

Kegiatan ini akan digelar bergilir di setiap kecamatan se-Kabupaten Banyumas untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Jeon Yeo Been Dikabarkan akan Bergabung untuk Berperan di Drama Terbaru Made in Korea

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa, menyatakan bahwa sebagian petani di Banyumas sudah memasuki masa panen, yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada bulan April.

Produksi gabah hasil panen petani diperkirakan mencapai 38.459 ton gabah kering giling (GKG) pada bulan Maret, setara dengan 23.845 ton beras, dan mencapai 104.000.333 ton GKG pada bulan April, setara dengan 64.685 ton beras.

Jaka Budi berharap bahwa dengan datangnya masa panen, harga beras di pasaran akan berangsur turun. Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) juga sudah turun menjadi mendekati Rp7.200 per kilogram, dari sebelumnya mencapai Rp8.000 per kilogram.

Salah satu warga Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, bernama Yeni, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya pasar murah karena dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

Pasar murah tersebut menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp10.900 per kilogram, jauh di bawah harga beras medium yang masih mencapai sekitar Rp16.000 per kilogram.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Liverpool Berpotensi Gagal Meraih Gelar Juara Premier League Musim 2023/2024 Ini

Yeni berharap pasar murah seperti ini dapat rutin digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kecil, terutama pada bulan Ramadhan.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah