Ketua BEM UI dan SAFEnet Kecam Serangan Digital, Buntut dari Tagar The King of Lip Service

28 Juni 2021, 19:46 WIB
Akun Diretas, BEM UI dan Direktur SAFEnet Berikan Kecaman Keras Terhadap Segala Bentuk Serangan Digital /pexels/ sora shimazaki

SRAGEN UPDATE– Postingan viral terkait dengan tagar The King of Lip Service mencuat ke publik yang disebabkan mengarah kepada Presiden Jokowi kian memanas.

Sebelumnya BEM UI (Universitas Indonesia) melalui unggahannya di Instagram @bemui_official menyebutkan bahwa Presiden Jokowi yang seringkali memberikan janji manisnya dan ternyata seringkali tidak selaras dengan apa yang diucapkannya.

Akan tetapi, buntut dari postingan tersebut semakin menjadi, pasalnya dari cuitan di Twitter dari Ketua BEM UI yakni Leon Alvinda Putra dalam akunnya @Leon_Alvinda pada 28 Juni 2021 pukul 10.23 WIB yang menyebutkan beberapa pengurusnya mengalami peretasan akun media sosial milik mereka.

Baca Juga: Profil Leon Alvida Putra Ketua BEM UI Trending di Twitter Terkait Joko Widodo

“Peretasan Akun Media Sosial. Pada tanggal 27 dan 28 Juni 2021, telah terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa pengurus BEM UI 2021, diantaranya sebagai berikut, pertama pada Pukul 00.56 akun WhatsApp Tiara Sahfina (Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021) tidak dapat diakses.....,” ungkapnya.

Selanjutnya disebutkan pula sejumlah pengurus yang terkena dampak serangan digital melalui unggahan gambar yang bersamaan dengan cuitannya.

Adapun pengurus tersebut diantaranya adalah Yogie Sani selaku Wakil Ketua BEM UI yang medapatkan serangan digital ke akun WhatsApp pribadinya

Selanjutnya adalah Naifah Uzlah Koorbid Sosial Lingkungan BEM UI juga diretas telegram miliknya,

Terakhir Instagram milik Syahrul Badri (@syhrlbdr) selaku Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI mengalami serangan digital pula berupa restriction setelah melakukan pengunggahan postingan terkait surat pemanggilan dari Rektorat UI.

Baca Juga: Terkait The King of Lip Service, Rektor UI Berikan Surat Panggilan Pada BEM UI, Netizen: Revisi Dulu Suratnya

Ternyata setelah menulis cuitannya, akun media sosial WhatsApp juga pun diretas oleh serangan digital.

“Saat ini WhatsApp  saya tidak bisa dibuka karena sedang diretas. Jika ada pesan dari HP maka, bukan saya yang mengirim,” tulisnya.

Sempat juga Leon melalui akun Instagram Story di @leonalvinda menyebutkan bahwa akun telegram hampir diretas namun tidak berhasil.

“Dengan ini kami mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan kepada beberapa pengurus BEM UI 2021,” katanya tegas dalam tulisan yang diunggahnya.

Hal ini membuat berbagai pihak merespon termasuk Damar Juniarto dalam komentarnya di akun Twitternya, @DamarJuniarto.

“Ternyata tidak cukup dengan merendahkan dan memanggil BEM UI. Kami baru saja dapat laporan 4 anggota BEM UI diganggu dengan serangan digital dalam waktu berdekatan. Terkutuk betul pelakunya!,” tulis Damar yang merupakan Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet).  

Baca Juga: Tanggapi Surat Panggilan Rektor UI, Eks Jubir KPK Febri Diansyah: Dapat Merugikan Kredibilitas Jokowi

Direktur Safenet Asia Tenggara pun menambahkan tulisannya mengenai informasi terkait dengan teror atau serangan digital.

“Cara teror digital semacam ini merupakan baguan tak terpisahkan dari represi digital yang marak terjadi. Teror ini semakin memperkeruh dan memperburuk iklim demokrasi. Kita tidak bisa teru-menerus membiarkan teror seperti ini terjadi, apalagi dianggap normal,” tambahnya.

Sebelumnya Damar Juniarto memberikan pernyataan mengenai isu pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat atas dasar postingan viral tersebut, bahwa isi dari pernyataan Jokowi, “the king of lip service” adalah bentuk sejenisnya yang sudah marak ada sejak 2019.

“Patahkan kritik  dengan argumen sebaliknya, bukan malah pakai cara2 merendahkan,” ujarnya di Twitter. ***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Twitter @Leon_Alvinda Twitter @DamarJuniarto

Tags

Terkini

Terpopuler