Ternyata setelah menulis cuitannya, akun media sosial WhatsApp juga pun diretas oleh serangan digital.
“Saat ini WhatsApp saya tidak bisa dibuka karena sedang diretas. Jika ada pesan dari HP maka, bukan saya yang mengirim,” tulisnya.
Sempat juga Leon melalui akun Instagram Story di @leonalvinda menyebutkan bahwa akun telegram hampir diretas namun tidak berhasil.
“Dengan ini kami mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan kepada beberapa pengurus BEM UI 2021,” katanya tegas dalam tulisan yang diunggahnya.
Hal ini membuat berbagai pihak merespon termasuk Damar Juniarto dalam komentarnya di akun Twitternya, @DamarJuniarto.
“Ternyata tidak cukup dengan merendahkan dan memanggil BEM UI. Kami baru saja dapat laporan 4 anggota BEM UI diganggu dengan serangan digital dalam waktu berdekatan. Terkutuk betul pelakunya!,” tulis Damar yang merupakan Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet).
Direktur Safenet Asia Tenggara pun menambahkan tulisannya mengenai informasi terkait dengan teror atau serangan digital.
“Cara teror digital semacam ini merupakan baguan tak terpisahkan dari represi digital yang marak terjadi. Teror ini semakin memperkeruh dan memperburuk iklim demokrasi. Kita tidak bisa teru-menerus membiarkan teror seperti ini terjadi, apalagi dianggap normal,” tambahnya.