Network
Tidak hanya itu, beliau juga pernah pindah ke Persia dan Utara Iraq serta negeri-negeri lainnya.
Setelahnya, beliau kembali lagi ke Madinah setelah dua tahun yaitu antara 172 Hijriah hingga 174 Hijriah dalam petualangannya belajar dan menggali ilmu keislaman.
Baca Juga: 4 Makna Memaafkan dalam Berbagai Ajaran Agama di Indonesia
Petualangan tersebut telah membantu Imam Syafi’i menambah ilmu dan pengetahuannya tentang fenomena kehidupan dan karakteristik orang.
Madzhabnya dianut banyak ulama yang kemudian para ulama tersebut menyusun banyak buku yang bersandar pada Mazhab Imam Syafi’i.
Diantara mereka yang terkenal adalah Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Hakim, Abu Ibrahim Isma’il bin Yahya Al-Mazani, Rubai Al-Jaizi dan Abu Ya’kub Yusuf bin Al-Buwaiti.
Mereka diatas adalah para ulama Syafi’iyah yang belajar dari Imam Syafi’i.
Sedangkan ulama dari kalangan Maliki yang belajar dengan Imam Syafi’i adalah Ibnul Qasim.
Baca Juga: Tafsir Surah Ali Imran Ayat 173: Allah Sebaik-baik Pelindung dan Penolong
Mazhab Imam Syafi’i dikenal dengan nama Syafi'iyah dimana mazhab ini berkembang pesat di banyak negeri Islam strategis di wilayah Timur dan menyebar ke kawasan dan daerah sekitarnya.
