Network
SRAGEN UPDATE - Isya’ merupakan waktu malam setelah matahari benar-benar tenggelam. Waktu disaat mayoritas manusia telah lelah dan melepas penat dengan nongkrong.
Nongkrong atau yang dimaksud adalah mengobrol santai sering dilakukan setelah Isya’ untuk melepas penat usai kerja, sekolah, kuliah atau berkegiatan seharian penuh.
Ketiduran atau sengaja tidur sebelum Isya’ juga seringkali terjadi karena lelah. Bagaimana Islam memandang hal tersebut berdasarkan fiqih akan diulas di artikel ini.
Bersumber dari Hasyiyah Baijuri 'ala Syarh Ibn Qosim, ((Mesir : Darul Kutub Alamiyah), (1/259), dengan tambahan.
Berikut penjelasan mengenai bolehkah tidur sebelum Isya’ dan fiqih (hukum atau kaidah) nongkrong/ngobrol setelah Isya’ menurut Islam:
FIQIH/HUKUM TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH ISYA’
Mengenai hukum tidur setelah masuk waktu Isya, pertama, jika dia tidak yakin atau ragu apakah bisa bangun sebelum habisnya waktu isya' maka haram.
Kedua, jika dia yakin bahwa dia akan bangun sebelum habis waktu isya', maka makruh. Sebagaimana dalam hadits yg shahih bahwa Nabi Muhammad SAW melarang tidur setelah isya'.
Kemudian, jika tidur sebelum masuk waktu Isya', diperbolehkan untuk tidur sebelum masuk waktu isya’.
