Dalam HR Muslim disebutkan bahwa, "Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali utang". (HR Muslim).
Jangan Merasa Tenang Jika Memiliki Utang
Dalam HR Ibnu Majah, shahih disebutkan bahwa, "Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah, shahih).
Jangan Pernah Menunda Membayar Utang
Dalam HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi disebutkan bahwa, "Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi).
Baca Juga: Profil Wahyu Kenzo Sang Crazy Rich Surabaya yang Dibekuk Polisi karena Robot Trading
Jangan Pernah Menunggu Ditagih Sebelum Membayar Utang
Dalam HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi disebutkan bahwa, "Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi).
Jangan Pernah Mempersulit Dan Banyak Alasan Dalam Pembayaran Utang
Dalam HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah disebutkan bahwa,"Allah 'Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang." (HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Jangan Pernah Meremehkan Utang Meski Sedikit
Dalam HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah disebutkan bahwa,"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan." (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Jangan Pernah Berbohong Kepada Pihak Yang Memberi Utang
Dalam HR Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa, "Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar." (HR Bukhari dan Muslim).