Bank Indonesia: Legacy Jalur Keuangan Untuk Pulih Bersama

3 Agustus 2022, 08:14 WIB
Bank Indonesia: Legacy Jalur Keuangan Untuk Pulih Bersama /Bank Indonesia

SRAGEN UPDATE – Pandemi dan tekanan geopolitik waktu terakhir memberi ketidakpastian untuk pasar keuangan, dan juga berdampak pada kenaikan harga pangan dalam negeri.

Oleh karena itu G20 hadir untuk memberi solusi upaya kolektif mengentaskan permasalahan dunia dan menangani isu global pun semakin berlanjut.

Pertemuan ketiga Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD), dan Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) yang dilangsungkan di Bali.

Baca Juga: Kenapa Seseorang Bisa Punya ‘Trust Issue’? Ternyata ini Sebabnya

Untuk berupaya menghasilkan berbagai terobosan kebijakan dan juga capaian nyata serta menggalang kekuatan ekonomi global. Pertemuan ini dilaksanakan demi mencapai pemulihan bersama yang lebih kuat di antara meningkatnya tantangan yang semakin mengemuka.

“Kami membahas dua topik utama yaitu situasi ekonomi global saat ini dan tantangannya, termasuk pembahasan mengenai dampak pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina terhadap prospek ekonomi global,” Jelas Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI.

“Juga implikasinya pada inflasi global serta ketahanan pangan dan energi, kami turut membahas Exit Strategy dan mengatasi Scarring Effect sebagai dampak dari pandemi,” imbuhnya.

Baca Juga: 4 Jenis Kepribadian Introvert, Serupa tapi Tak Sama, Kamu Termasuk yang Mana?

“Bank Sentral negara G20 berkomitmen kuat untuk mencapai stabilitas harga yang konsisten, sejalan dengan mandatnya. Bank Sentral memantau dengan cermat dampak tekanan harga pada ekspektasi inflasi,” Ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

“Akan terus mengkalibrasi dengan tepat dasar pengetatan kebijakan moneter, didukung dengan data dan komunikasi yang jelas serta memastikan ekspektasi inflasi tetap baik dengan memperhatikan dampak Spillover dari negara maju,” tutupnya.

Pemimpin dunia pun membahas isu prioritas juga legacy pada jalur keuangan

  1. Ekonomi dan Resiko Global

G20 menegaskan komitmen penggunaan semua instrumen kebijakan untuk menangani masalah ekonomi dan mempertahankan stabilitas fiscal jangka panjang.

  1. Kesehatan Global

G20 menyepakati untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) sebagai respon kesiapan pandemi.

Baca Juga: ‘Born Pink’ Album Ketiga Blackpink, Penggemar Tak Sabar Tunggu Waktu Rilisnya

  1. Keuangan Berkelanjutan

G20 membuat transisi jalan keuangan menuju nol emisi, serta meningkatkan instrumen keuangan yang stabil dan terjangkau.

  1. Infrastruktur

G20 menegaskan kembali komitmen untuk merevitalisasi investasi infrastruktur.

  1. Perpajakan Internasional

G20 berkomitmen melanjutkan implementasi paket dua pilar perpajakan internasional G20/OECD

  1. Kebijakan Makroekonomi

G20 berkomitmen memperkuat kebijakan makroekonomi yang dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Sering Disalahpahami: Harus Ekstra Sabar

  1. Sektor Keuangan

G20 melanjutkan komitmen memperkuat dan menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah tantangan kondisi keuangan global.

  1. Cross Border Payment System & Central Bank Digital Currency (CBDC)

G20 telah memprioritaskan pengembangan sistem pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif salah satunya dengan berkomitmen untuk mengkaji potensi penggunaan CBDC.

  1. Inklusi Keuangan

G20 dan global partnership on financial inclusion mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan.

  1. Penguatan Peran Organisasi Internasional

Baca Juga: Fatal! Dampak Tragis Konser Boy group di Hong Kong, Hidup Seorang Dancer Hancur, Member Trauma Permanen

G20 memperkuat arsitektur keuangan internasional melalui penyaluran Special Drawing Rights (SDR), DEBT Service Suspension Initiative (DSSI), dan menjaga kuota jaring pengaman sosial berdasarkan ‘16TH General Review Of Quota’ dari IMF.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Youtube Bank Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler