Waspadai! 7 Efek Buruk Overthinking Bagi Kesehatan Mental yang Perlu Kamu Tahu, Jangan Anggap Sepele!

26 Juli 2022, 21:09 WIB
Waspadai! 7 Efek Buruk Overthinking Bagi Kesehatan Mental yang Perlu Kamu Tahu, Jangan Anggap Sepele! /Pexels/Ekaterina Bolovtsova

 

SRAGEN UPDATE – “Overthinking” alias berpikir berlebihan bukanlah sesuatu yang aneh di telinga kita dan bahkan sering kita lakukan, tetapi ternyata terdapat sederet efek buruk “overthinking”.

Artikel ini akan membahas sejumlah efek buruk dari “overthinking” agar kamu lebih berhati-hati dan mulai menyayangi dirimu sendiri.

“Overthinking” memang sangat berpengaruh buruk tak hanya untuk pikiran, tetapi juga kesehatan mental dan emosional.

Dilansir SragenUpdate.com dari laman Psych2Go, berikut sejumlah efek buruk “overthinking” bagi kesehatan mental dan emosional kamu.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Overthinking, Self Awareness Salah Satu Kuncinya

  1.     Dapat memperpendek jangka waktu usiamu

Sekolah Kedokteran Harvard melakukan penelitian pada otak seseorang yang berusia 60-70 tahun vs 100 tahun ke atas.

Mereka menemukan bahwa yang meninggal pada usia lebih muda memiliki tingkat protein yang jauh lebih rendah.

Berpikir ekstra menyebabkan aktivitas otak berlebih sehingga dapat menghabiskan protein.

Ini bukan berarti dengan berpikir, seseorang akan meninggal secara cepat.

Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Overthinking Berlebihan Terhadap Pasangan

Namun, terlalu memaksakan otak dan pikiran memiliki efek buruk yang mungkin kamu tidak menyadarinya sampai sekarang.

  1.     Kualitas tidur memburuk

Terkadang, “overthinking” dapat membuatmu terus terjaga hingga larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali.

Itu disebabkan dari pikiran-pikiran cemas yang membuatmu lebih merasa waspada dan sulit tertidur.

Baca Juga: 4 Cara Kreatif Mengatasi Overthinking Sebelum Tidur

Jika kamu tak tidur nyenyak, kamu akan kekurangan energi yang di pagi hari dan tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-harimu.

  1.     Memengaruhi keseimbangan kimiawi tubuh

Menurut ahli neuropsikologi Rick Hansen Ph.D, terus berfokus membangun pikiran negatif membuat otakmu kurang mampu membedakan antara stres hipotesis dan stres yang harus ditindaklanjuti.

Ketidakseimbangan kimiawi ini dapat merusak struktur otak yang mengatur emosi, memori, dan perasaan.

Baca Juga: 8 Perangkap Pikiran yang Menyebabkan Overthinking

  1.     Menjadi lebih rentan terkena penyakit mental

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology pada 2013 menemukan bahwa terlalu memikirkan kesalahan dan masalah meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan mental.

Di antaranya seperti kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma, dan gangguan kepribadian borderline.

“Overthinking” benar-benar dapat membahayakan kesehatan mentalmu.

  1.     Nafsu makan jadi naik-turun

Kamu akan merasa tak nafsu makan sama sekali, atau bahkan menjadi lebih banyak makan.

Mengkonsumsi makanan berlebihan pada akhirnya akan berbahaya bagi tubuh dan dapat membahayakan semua aspek kesehatanmu.

  1.     Kreativitasmu jadi berkurang

Ahli saraf dari Stanford melakukan penelitian di mana mereka menghubungkan peralatan pencitraan otak pada peserta yang kemudian diminta menggambar dari yang mudah hingga sulit.

Para peneliti menemukan bahwa gambar yang sulit digambar dengan kurang kreatif dibanding gambar mudah.

Ini artinya, berpikir berlebihan terhadap sesuatu dapat menghambat kreativitas, sebagaimana memikirkan ‘gambar yang sulit’ yang membutuhkan waktu lama untuk dipikirkan.

  1.     Keterampilan sosial menjadi terpengaruh

Ketika kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk berspekulasi negatif terlebih tentang apa yang orang lain pikirkan tentang diri, itu sering membuat seseorang merasa takut hingga menghindari interaksi sosial.

Seseorang cenderung kurang berinteraksi karena sudah lebih dulu memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruknya alias terlalu “overthinking”.

Begitulah sejumlah efek buruk dari “overthinking”, mulai batasi hal itu untuk menjaga kesehatan mental dan dirimu sendiri.***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: Psych2Go

Tags

Terkini

Terpopuler