Agar Tidak Stroke di Usia Muda, Ini 7 Penyebab Sekaligus Pantangan yang Harus Dihindari

29 Oktober 2022, 18:21 WIB
Agar Tidak Stroke di Usia Muda, Ini 7 Penyebab Sekaligus Pantangan yang Harus Dihindari /Foto: RODNAE Productions/Pexels/

SRAGEN UPDATE - Diketahui angka pasien stroke di usia muda yaitu 45 tahun ke bawah terus meningkat. Di Indonesia sendiri, setiap tahun terdapat 500.000 orang yang terkena stroke.

Hal ini perlu diperhatikan, mengingat stroke di usia muda bukan keadaan yang wajar. Stroke bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Data menunjukan satu dari empat orang menggali stroke

Untuk itu, perlu kiranya memperhatikan kesehatan tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit stroke di usia muda.

Dilansir dari kemkes.go.id, berikut ini yang menjadi penyebab sekaligus pantangan agar terhindar dari penyakit stroke sejak muda:

Baca Juga: ITZY Sukses Memulai Tur Dunia Pertama Mereka ‘CHECKMATE’ di Los Angeles Amerika Serikat

1. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis

Berdasar data Riskesdas tahun 2018 masyarakat Indonesia sekitar 88 persen sering mengkonsumsi makanan manis.

Hal ini sebaiknya dikurangi. Mengingat makanan manis dapat menaikan kadar gula dan menjadi penyebab obesitas pada tubuh.

Termasuk juga agar terhindar dari potensi terkena stroke sedini mungkin.

2. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi minuman manis

Seperti makanan, masyarakat Indonesia ternyata juga suka mengkonsumsi minuman manis.

Angkanya pun cukup tinggi, sekitar 91 persen.

Baca Juga: Ungkap Keakraban dengan Ariel Tatum, Ari Lasso: Dia Sering Menawarkan Diri Menemani Aku

Baik makanan dan minuman manis yang dikonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan resiko stroke.

3. Hindari konsumsi makanan asin

Masyarakat Indonesia juga sering memasak dan mengkonsumsi makanan asin.

Masih dikutip dari data yang sama, sekitar 73 persen masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan asin.

Hal ini juga sebaiknya dikontrol sehingga tidak berlebihan.

4. Hindari sering mengkonsumsi makanan berlemak dan gorengan

Masyarakat Indonesia sering mengkonsumsi makanan berlemak dan berminyak, seperti gorengan.

Termasuk makanan yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Baca Juga: Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Gofar Hilman Nilai Ada Unsur Bisnis di Dalamnya

Data Riskesdas menunjukan persentase yang cukup tinggi, yaitu sekitar 88 persen masyarakat Indonesia sering konsumsi makanan berlemak, berkolesterol, serta gorengan.

Hal ini juga menjadi penyebab dari berbagai penyakit, salah satunya stroke.

5. Hindari makanan olahan dengan pengawet

Terlalu sering konsumsi daging, baik itu ayam atau ikan olahan dengan pengawet juga bisa meningkatkan resiko terkena stroke.

Sebanyak 30 persen masyarakat Indonesia, terbilang sering mengkonsumsi makanan olahan dengan pengawet.

Meski presentasinya cukup rendah jika dibanding dengan yang lain. Tetap saja perlu diwaspadai.

6. Melakukan olahraga rutin dan aktivitas fisik lain

Olahraga membantu mengurangi lemak jahat dalam tubuh.

Termasuk meningkatkan imunitas dan ketahan fisik.

Baca Juga: Nathalie Holscher Unggah Foto dengan Mantan Kekasih, Netizen: Wah Calon Ayah Adzam Nih

Aktivitas fisik dan olahraga secara benar dapat mencegah terjadinya stroke sedini mungkin.

Namun sayangnya, masih dikutip dari data yang sama, masyarakat Indonesia sebanyak 33 persen kurang melakukan aktivitas fisik.

7. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur juga membantu meningkatkan kesehatan tubuh.

Asupan nutrisi dan vitamin dari buah-buahan dan sayur-sayuran membantu tubuh tetap sehat.

Termasuk terhindar dari penyakit berat seperti stroke.

Namun, dari data Riskesdas, masyarakat Indonesia yang berusia lebih dari 5 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sayur.

Persentasenya pun sangat tinggi, yaitu 95 persen.

Ketujuh hal di atas bisa membantu untuk mengurangi resiko terkena penyakit Kardioserebrovaskular seperti stroke dan jantung koroner.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler