Manfaat Jahe dalam Kesehatan: Membantu Mabuk Perjalanan, Meringankan Mual, Menyehatkan Jantung & Otak

4 Juni 2024, 22:10 WIB
Manfaat Jahe dalam Kesehatan: Membantu Mabuk Perjalanan, Meringankan Mual, Menyehatkan Jantung & Otak /Pixabay/

SRAGEN UPDATE - Jahe telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun untuk tujuan pengobatan dan sebagai bumbu dalam masakan.

Tanaman jahe berasal dari Asia dan termasuk dalam keluarga Zingiberaceae.

Bagian yang paling sering digunakan adalah akar atau rimpangnya, yang dapat digunakan untuk meredakan berbagai penyakit seperti radang sendi, diabetes, batuk, pilek, dan mual.

Dalam pengobatan tradisional, jahe sering dikonsumsi dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah teh jahe.

Berikut beberapa manfaat yang telah terbukti, seperti yang dilansir oleh Healthline:

Baca Juga: Menemukan Cahaya: Demi Lovato Bicara Tentang Pemulihan Kesehatan Mental

  1. Dapat meredakan gejala mabuk perjalanan

Menurut pengobatan tradisional, minum teh jahe dapat membantu meredakan gejala mabuk perjalanan seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

Meskipun cara kerja jahe dalam hal ini belum dipahami dengan pasti oleh para peneliti, beberapa orang berpendapat bahwa senyawa tertentu dalam jahe dapat menghambat reseptor otak yang berperan dalam pusat muntah di otak.

Meskipun penelitian tentang hal ini masih terbatas atau kurang meyakinkan, minum teh jahe tetap dapat menjadi opsi pengobatan yang layak untuk dicoba.

  1. Dapat mengurangi mual yang disebabkan oleh kehamilan atau kemoterapi

Beberapa pakar percaya bahwa senyawa gingerol dalam jahe bisa membantu meredakan mual yang terkait dengan kehamilan, kemoterapi, atau pasca operasi.

Baca Juga: Kasus Pencabulan Anak oleh Ibu Dipicu Ancaman Akun Facebook ‘Icha Shakila’

Mereka juga menganggap jahe sebagai alternatif yang efektif dan ekonomis untuk obat anti-mual tradisional bagi orang hamil atau yang menjalani kemoterapi dan tidak dapat menggunakan obat konvensional.

Suatu penelitian dengan 92 wanita menunjukkan bahwa jahe lebih efektif daripada obat standar dalam mencegah mual dan muntah setelah operasi yang disebabkan oleh anestesi umum.

Namun, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan jahe, terutama setelah operasi, karena jahe bisa mempengaruhi pembekuan darah.

Meskipun penelitian tentang hal ini masih terus berkembang, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami lebih lanjut dampaknya.

  1. Dapat membantu dalam pengaturan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi 2 hingga 6 gram jahe per hari dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.

Baca Juga: Real Madrid Resmi Rekrut Kylian Mbappe dengan Status Bebas Transfer dari PSG

Senyawa dalam jahe diyakini mampu menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan sirkulasi darah.

  1. Dapat membantu dalam mengatur berat badan dan kadar gula darah

Berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat berdampak positif pada pengaturan berat badan dan kontrol gula darah.

Sifat panas jahe yang terasa dalam aroma pedasnya diyakini dapat meningkatkan termogenesis, yaitu produksi panas oleh tubuh, yang dapat mempengaruhi proses pembakaran lemak.

Proses termogenesis ini juga diyakini dapat meningkatkan pemecahan lemak menjadi energi, yang pada gilirannya dapat menghambat penimbunan dan penyerapan lemak oleh tubuh.

Selain itu, jahe juga dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada individu dengan diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida.

Hemoglobin A1C adalah indikator rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir.

Baca Juga: Gaya Terbaru Yeji ITZY Memecah Penggemar dan Menimbulkan Perseteruan

  1. Dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan

Studi menunjukkan bahwa senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe dapat mengurangi risiko peradangan. Jahe telah menjadi fokus penelitian terutama dalam meredakan nyeri akibat osteoartritis lutut.

Minum teh jahe juga dapat membantu mengurangi kram menstruasi jika diminum saat awal menstruasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh jahe mungkin sama efektifnya atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dapat dibeli bebas.

  1. Dapat melindungi otak

Para peneliti telah mengkaji dampak perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, dua faktor kunci dalam penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe dapat melindungi otak dari penurunan fungsi terkait usia karena sifat antioksidannya.

Penelitian in vitro juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel melawan betaamiloid, protein yang terkait dengan Alzheimer yang dapat merusak sel otak.

Baca Juga: Spoiler Episode 2 The Player 2: Master of Swindlers: Jung So Min Tangkap Kang Ha Ri dan Lim Byung Min

Untuk membuat teh jahe sendiri, cukup rebus beberapa potongan jahe yang telah dikupas dan diiris ke dalam 250ml air, biarkan mendidih selama 10 menit.

Anda dapat menambahkan jus lemon, madu, atau susu untuk menambah rasa.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler