Untuk Remaja Putri, Tak Perlu Bingung Hadapi Menstruasi, Install Aplikasi OKY dari UNICEF!

- 24 Juni 2021, 21:32 WIB
UNICEF ciptakan aplikasi OKY untuk mengelola menstruasi khususnya remaja putri.
UNICEF ciptakan aplikasi OKY untuk mengelola menstruasi khususnya remaja putri. /pexels.com/@sora-shimazaki

SRAGEN UPDATE – Datang bulan atau menstruasi merupakan siklus yang dialami setiap perempuan. Bagi remaja, menstruasi bisa menjadi pengalaman yang baru bagi dirinya. Oleh karena itu, untuk membantunya diperlukan cara yang ringan dan menyenangkan untuk mengelola menstruasi.

Menanggapi hal tersebut, UNICEF merancang sebuah aplikasi ponsel Bernama OKY yang dirancang untuk memantau menstruasi seseorang. Adapun beberapa manfaat yang ditawarkan dari aplikasi ini, antara lain:

  1. Mencatat pengaruh menstruasi terhadap kondisi tubuh.

Melalui catatan tersebut, perempuan akan lebih memhami kondisi tubuh dan suasana hati yang bisa dipengaruhi oleh menstruasi. Hal itu akan membuat mereka lebih memahami perubahan dalam dirinya setelah menstruasi.

Baca Juga: Jadi Bolehkah Air Rebusan Mie Instan Dijadikan Kuah?

  1. Memberikan prediksi menstruasi pada pengguna.

Prediksi menstruasi tenty saja sangat dibutuhkan bagi perempuan, khususnya remaja agar mereka dapat mengantisipasi datangnya siklus menstruasi.

  1. Mengetahui fakta-fakta yang terpercaya terkait informasi.

Agar kita tidak bingung bersikap terkait tamu bulanan atau menstruasi, maka kita harus menemukan  sumber infornasi yang terpercaya.

  1. Mendapatkan tips sehat selama mengalami menstruasi.

Usaha UNICEF untuk mengedukasi masyarakat terkait kesedaran untuk mengelola menstruasi dilakukan dengan bekerjsama dengan Jeni Karay, seorang influencer dari Papua. Jeni menggunakan media sosialnya untuk mengedukasi anak-anak muda dan publik secara umum.

Baca Juga: Kurus Belum Tentu Sehat, Hati-Hati Tubuhmu Terkena 'Skinny Fat'

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 2017, satu dari lima perempuan tidak pernah mendiskusikan menstruasi sebelum mereka mengalaminya untuk kali pertama. Bahkan angka itu bisa lebbih tinggi di Kawasan perdesaan, termasuk wilayah timur Indonesia, seperti Papua.

Halaman:

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: unicef.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah